Grace Natalie Kritik Pengadaan Mobil Dinas Baru Para Menteri

Katadata/Michael Reily
Ketua Umum PSI Grace Natalie tiba di Istana untuk menemui Presiden Jokowi, Kamis (18/7).
Penulis: Muchamad Nafi
23/8/2019, 09.59 WIB

Pemerintah berencana membeli mobil dinas baru bagi para menteri, juga presiden dan wakil presiden. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengatakan penggantian kendaraan atau mobil dinas menteri sebaiknya tidak didasari kebutuhan tersier.

Grace beralasan Indonesia masih mengalami defisit anggaran yang besar. “Kalau penggantiannya karena mau kendaraan model baru, itu namanya tersier. Kondisi kita defisit Rp120 triliun,” kata Grace seusai menggelar acara nonton bareng Film Bumi Manusia karya Hanung Bramantyo di Jakarta, Kamis malam (22/8).

Menurut dia, apabila penggantian kendaraan dinas menteri didasari kebutuhan mendesak, hal tersebut boleh saja dilakukan. Misalnya, penggantian disebabkan kendaraan lama tidak mumpuni lagi dalam menunjang aktivitas menteri. “Karena menteri kan tidak boleh terganggu aktivitasnya,” kata Grace.

Sebelumnya, pihak Istana Kepresidenan menyatakan pengadaan mobil dinas untuk presiden, wakil presiden, dan para menteri karena kondisi kendaraan yang lama sudah tidak layak. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan mobil dinas Presiden Jokowi sudah melebihi waktu lajunya.

Apalagi kendaraan presiden merupakan mobil khusus, misalnya, yang mensyaratkan antipeluru. Bila sudah melewati 10 tahun kemungkinan perbaikannya akan lebih sulit. 

(Baca Juga: Mobil Dinas Presiden RI dari Masa ke Masa)

Masalah lain, Heru melanjutkan, berkali-kali power window tidak berjalan, begitu juga dengan beberapa sistem elektriknya. Bahkan, satu kali semua sound system di dalam mobil pernah bunyi berisik.

Menurut Heru, saat ini ada delapan mobil dinas yang digunakan presiden dan wakil presiden berjenis Mercedes-Benz S600 Guard. Namun kedua jenis kendaraan ini sudah berumur lebih dari 10 tahun, digunakan sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Jumlah mobil yang hanya delapan buah juga dirasa kurang untuk menunjang agenda Presiden Jokowi yang kerap blusukan ke sejumlah daerah. Oleh karena itu, Istana menambah dua mobil lagi. Sudah ada dua merek yang bertarung menawarkan produknya, yakni Mercedes-Benz dan BMW.

Kedua mobil dinas baru itu nanti menjadi kendaraan dinas inti presiden dan wakil presiden. Adapun delapan mobil lama akan menjadi kendaraan cadangan.

Sementara untuk kendaraan dinas menteri, Kementerian Sekretariat Negara juga sudah mengajukan pengadaan baru karena kendaraan dinas saat ini dianggap tidak layak. Tender untuk mobil menteri dimenangkan oleh PT Astra Internasional Tbk.

Saat ini, para menteri memakai mobil dinas Toyota Crown yang sudah lebih dari 10 tahun. Beberapa menteri malah tidak memakainya lantaran kendaraan itu sering mogok.

Reporter: Antara