Papua Kembali Ricuh, Aktivitas Freeport Tak Terganggu

Arief Kamaludin | Katadata
Ilustrasi, logo PT Freeport indonesia. Freeport Indonesia menyatakan kegiatan operasional tak terganggu aksi kerusuhan massa yang terjadi pada Rabu (21/8).
21/8/2019, 15.14 WIB

Seperti diketahui, aksi massa berujung kerusuhan kembali terjadi di Papua pada Rabu (21/8) pagi waktu setempat. Kerusuhan menyebar di sejumlah tempat yang menyebabkan beberapa fasilitas publik rusak dan satu pasar terbakar.

Mengutip Antara, lebih dari seribu warga awalnya berunjuk rasa di Kabupaten Mimika, Timika menyuarakan aspirasi anti-rasisme terkait insiden mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur. Unjuk rasa yang semula berjalan damai, tiba-tiba ricuh karena massa yang berkumpul di depan Kantor DPRD Mimika tak kunjung menjumpai Bupati dan Ketua DPRD.

Massa yang terprovokasi itu pun melempari batu ke arah gedung DPRD Mimika. Aparat kepolisan akhirnya memberi tembakan peringatan guna meredakan massa.

(Baca: Setelah Manokwari, Dua Daerah di Papua Ikut Bergejolak)

Selain di Timika, aksi massa yang berujung perusakan fasilitas umum juga terjadi di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Massa yang mengamuk sempat membakar kios yang ada di Pasar Fakfak dan memblokade jalan menuju ke pasar.

Kepala Bidang Humas Polda Papua AKBP Mathias Krey mengatakan aparat kepolisian dan TNI sudah berada di lokasi demonstrasi untuk melakukan pengamanan. "Anggota Brimob dijadwalkan dikirim ke Fakfak untuk membantu mengamankan wilayah tersebut," katanya.

(Baca: Pasukan Brimob Dikirim ke Fakfak untuk Bantu Pulihkan Keamanan)

Halaman: