Untuk retail, pakaian dan aksesoris mengalami peningkatan volume pendapatan sebesar 38,8% dan jumlah transaksi tiap outlet mampu naik mencapai 68,1%. Salah satu produk pakaian yang paling laku terjual saat Ramadan 2018 adalah hijab dengan preferensi warna lembut.
Kemudian, bisnis makanan dan minuman mencatatkan tren penjualan pada pekan pertama Ramadan sedikit melemah saat memasuki bulan puasa, namun merangkak naik saat mendekati lebaran. "Penjualan kembali meningkat di minggu kedua Ramadan, perkiraannya 15-25% hingga minggu terkahir Ramadan," ujar Hutami.
Meski ada pertumbuhan positif, terdapat penurunan penjualan di berbagai industri satu minggu setelah Lebaran. Adapun penurunan yang terjadi sebesar 42,5% pada merchant kuliner, 67,75% pada merchant retail, dan 70% pada merchant jasa.
Asisten Deputi Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Destry Anna Sari mengungkapkan manfaat data tren sangat positif untuk UKM. “Kami berharap para pelaku usaha dapat tetap produktif untuk meningkatkan produksi dan penjualan bisnis,” kata Destry.
(Baca: Gojek Catat Pesanan Go-Food Melonjak 86% Selama Ramadan)