Bertemu Jokowi, Ketua Umum PAN Bahas Penyelesaian Sengketa Pemilu 2019

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (tengah) didampingi Sekjen PAN Eddy Soeparno (kiri) dan Wakil Ketua DPP PAN Bara Hasibuan (kanan) memberikan keterangan di DPP PAN, Jakarta, Jumat (30/12).
Penulis: Michael Reily
Editor: Sorta Tobing
22/5/2019, 15.41 WIB

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat. Dia juga datang sebagai pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk membahas penyelesaian sengketa dalam Pemilu 2019.

Zulkifli menyatakan, PAN mengakui hasil rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Umum (KPU), tetapi bakal membawa permasalahan kepada Mahkamah Konstitusi (MK). "Kami mengakui rekapitulasi KPU untuk Pileg, Pilpres, dan DPD dengan catatan kami gugat tujuh daerah pemilihan," katanya usai bertemu Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/5).

Dia menjelaskan, penyelesaian sengketa dalam Pemilu harus melalui jalur konstitusi yang sesuai aturan. Sebab, demokrasi telah membuka ruang sebagai jawaban terhadap penyampaian masalah oleh pihak yang keberatan.

(Baca: AHY Sebut SBY Dukung Jokowi Tangani Masalah Pasca-Hitung Pilpres)

MK juga harus terbuka untuk segala temuan masyarakat dan KPU juga harus memaparkan fakta yang betul. Nantinya, hakim secara profesional akan mengambil keputusan. "Itu cara-cara yang dibenarkan konstitusi kita," ujarnya.

Zulkifli mengajak masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan secara damai, melalui dialog. Dia juga meminta masyarakat yang merasa rugi untuk menahan diri.

Menurut dia, isu dalam Pemilu yang beredar semakin besar. Sehingga, perbedaan pilihan masyarakat harus tetap berlandaskan persatuan dan kesatuan. Dia pun datang menemui Jokowi untuk menunjukkan komunikasi yang baik antara dua kubu.

Terkait kerusuhan aksi massa dini hari tadi, ia mengucapkan keprihatinannya. "Turut berduka cita sedalam-dalamnya, enam orang yang meninggal, ada beberapa yang luka-luka, kita berduka cita yang mendalam," katanya.

Halaman:
Reporter: Michael Reily