WNI Tak Bisa Pakai Hak Pilih di Sydney, KPU Buka Opsi Pemilu Ulang

ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL
Petugas logistik KPU Pusat memeriksa surat pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 untuk pemilih luar negeri di gudang logistik KPU di Benda, Tangerang, Banten, Kamis (7/2/2019).
14/4/2019, 19.31 WIB

Di TPS yang berlokasi di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Chatworth Road, Singapura, antrean dilaporkan sempat mencapai satu kilometer dari gerbang. Hal ini lantaran adanya puluhan ribu WNI yang ingin menggunakan hak pilihnya.

Seorang WNI mengaku datang pada pukul 08.00 pagi, namun antrean sudah panjang. "Di luar perkiraan," kata dia, Minggu (14/4). Ia menyebut antrean pada Pemilu 2019 ini lebih panjang dibandingkan Pemilu 2014.

(Baca: Pemungutan Suara Pemilu 2019 di TPS Luar Negeri Memasuki Hari Terakhir)

Berdasarkan informasi yang diterima katadata.co.id, antrean panjang juga terjadi di Tokyo, Jepang dan New York, Amerika Serikat (AS). Mengutip VOA Indonesia, pemungutan suara di AS berlangsung serentak pada Sabtu (13/4) waktu setempat.

Antrean panjang terjadi pada TPS di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), New York. Antrean ini seiring dengan banyaknya pemilih di wilayah tersebut. Di New York dan sekitarnya, terdapat lebih dari 11.500 pemilih terdaftar.

Antrean panjang juga dilaporkan terjadi di Australia pada Sabtu (13/4) waktu setempat. Mengutip ABC News, antrean pada TPS di KJRI Melboune mencapai ratusan meter hingga sempat membuat gangguan kemacetan.

Penyebabnya, sebanyak 2 ribuan pemilih gagal registrasi online sesuai jadwal sehingga tidak bisa langsung memberikan suara. Para pemilih diminta untuk kembali ke TPS satu jam sebelum pemungutan suara ditutup pada Sabtu (13/4) sore.  

Halaman: