Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar meyatakan konsorsium kontraktor Blok Sakakemang tinggal mengebor satu sumur lagi sebelum mengajukan rencana pengembangan (PoD).
Ia memperkirakan, pengeboran satu sumur tersebut selesai akhir tahun ini. "Setelah itu mereka 2020 mengajukan PoD," kata dia saat ditemui di Kementerian ESDM, Kamis (11/4).
Pertengahan Februari lalu, Repsol -- salah satu anggota konsorsium kontraktor Blok Sakakemang -- menyatakan telah menemukan cadangan gas besar. Repsol berada dalam konsorsium tersebut bersama Petronas dan Mitsui Oil Exploration.
(Baca: Blok Sakakemang, Temuan Gas Terbesar ke-4 Dunia dalam Dua Tahun)
Repsol menggambarkan penemuan di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan itu sebagai "penemuan gas terbesar di Indonesia dalam 18 tahun terakhir" dan merupakan temuan cadangan gas terbesar keempat dunia dalam dua tahun terakhir.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK) Migas mengungkapkan potensi cadangan gas baru Blok Sakakemang mencapai 2 triliun kaki kubik (TCF).
(Baca: ExxonMobil Pimpin Temuan Cadangan Migas Terbesar Dunia di 2019)
Repsol menemukan cadangan gas ini dari sumur Kaliberau Dalam 2X (KBD2X) dengan kedalaman 2.430 meter, yang ditajak pada 20 Agustus 2018. Penemuan tersebut menjadi capaian yang menggembirakan di tengah prediksi defisit migas Indonesia yang akan membesar mulai 2025.
Exploration Manager South East Asia Repsol David Remos Herrero menilai temuan ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Ia pun berharap Blok Migas tersebut bisa memasuki tahap produksi pada lima tahun mendatang.