6.100 Personel Keamanan Internal Siaga di Kampanye Prabowo-Sandiaga

ANTARA FOTO/ZIKI OKTOMAULIYADI
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno (tengah) berpidato dalam kampanye terbuka di Lapangan Jalan Lingkar Selatan, Cilegon, Banten, Sabtu (30/3/2019). Dalam kampenye yang dihadiri ribuan kader dan simpatisan sejumlah parpol pengusungnya Sandiaga mengaku optimis bisa memenangkan Pilpres mendatang.
Penulis: Antara
Editor: Sorta Tobing
7/4/2019, 07.59 WIB

Sebanyak 6.100 personel pengamanan internal disiagakan dalam kampanye akbar pasangan calon presiden-wakil presiden urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Minggu (7/4).

Koordinator Daerah Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR) Jakarta Pusat, Adjat Suparta di Jakarta, kemarin mengatakan bahwa lembaganya menyiapkan 210 orang masuk dalam tim pengamanan.

Menurut Adjat, pengamanan internal terdiri sejumlah organisasi di antaranya PIR, Front Pembela Islam (FPI), Brigade 08 hingga satuan pengamanan partai pendukung. "Pengamanan tidak hanya saat kampanye, kami akan lakukan hingga pemungutan dan penghitungan suara di TPS," kata purnawirawan Kopasus berpangkat kapten itu.

Hal senada disampaikan sekretaris PPIR Jakarta Pusat, Suhendra FH bahwa massa kampanye dari lembaganya sekitar 500 orang. "Mereka tidak hanya dari Jakarta, sebagian dari luar Jakarta seperti Madura dan Bandung," ujarnya seperti dikutip dari Antara.

(Baca: BPN Kecewa KPU Bikin Acara di Dekat Kampanye Prabowo-Sandiaga)

Suhendra menegaskan pengamanan berlapis akan dilakukan sejak malam ini pukul 21.00 WIB hingga pelaksanaan kampanye selesai. "Kami akan memberikan rasa aman bagi para peserta kampanye Akbar Prabowo-Sandi," tegas Suhendra.

Sebelumnya Tim Panitia Kampanye Akbar Prabowo-Sandi mengklaim sekitar 1 juta orang akan memadati kawasan Gelora Bung Karno untuk menghadiri acara tersebut.

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Suhendra Ratu Prawiranegara meyakini jumlah pendukung Prabowo-Sandiaga yang datang akan melebihi perkiraan tersebut. Massa kampanye itu akan berkumpul dan mendengarkan Pidato Prabowo-Sandi, Minggu (7/4) pukul 08.00 WIB. 

(Baca: KPU Imbau Amien Rais Ikuti Aturan Ketimbang Ancam Gelar People Power)

Pedagang raih untung

Ratusan pedagang menjual atribut dan aksesori kampanye pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, di sekitar Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, sejak dini hari tadi.

Sejumlah aksesori yang dijual seperti baju, topi, pin, gantungan kunci dan pengikat kepala. Aksesori itu dominan dengan gambar dan nomor urut Prabowo-Sandi. Sebagian pedagang juga menjual berbagai macam parfum, gelang dan tikar untuk salat.

Salah seorang pedagang pakaian, Idris mengatakan dirinya berjualan setiap pelaksanaan kampanye. "Terkadang laku, tetapi biasanya sepi pembeli," katanya.

(Baca: Tim Prabowo Tantang Bareskrim Ungkap Kasus Peretasan Akun Jubir BPN)

Satu lembar kaos putih berkerah lengan pendek dijual seharga Rp65 ribu. Sementara lengan panjang dijual Rp75 ribu. Kemeja setiap lembarnya dijual seharga Rp150 ribu. "Jika untung, sekali berjualan dapat untung Rp200 ribu sampai Rp300 ribu," ungkapnya.

Idris menyatakan dirinya berjualan sekaligus memberikan dukungan kepada pasangan Prabowo-Sandi. "Jika Prabowo-Sandi terpilih, semoga Indonesia lebih baik lagi," harap Idris.

Pedagang lainnya, Irsan mengatakan dirinya khusus menjual asesoris pin dam gantungan kunci. "Pin berlogo Garuda Rp10 ribu, beli dua buah bayar Rp15 ribu," katanya.

(Baca: Kominfo: Jelang Pemilu, Jumlah Hoaks Meningkat Signifikan)

Pin yang berlogo salam dua jari juga dijual Rp15 ribu per buah. Pin bergambar Prabowo-Sandi dijual Rp10 ribu per buah. Untuk gantungan kunci ukuran kecil dijual Rp5 ribu per buah dan ukuran besar Rp10 ribu.

Beberapa pedagang juga menjual tikar shalat seharga Rp5.000 per buah. Ikat kepala bertuliskan "Prabowo-Sandi" dijual Rp15 ribu per dua buah.

Anak-anak ikut kampanye

Sejumlah pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terlihat mengajak serta anak-anak dalam kegiatan kampanye akbar pasangan tersebut. "Memang sengaja kami ajak ke sini," ujar Cahyono, salah seorang pendukung Prabowo-Sandi.

Cahyono mengatakan dia dan istrinya mengajak anaknya yang masih balita untuk mengikuti kampanye akbar Prabowo-Sandi, lantaran tidak ada keluarga yang bisa menjaga apabila sang anak tidak dibawa serta.

(Baca: Polri Catat 554 Laporan Pelanggaran Pemilu, Politik Uang Terbanyak)

Keluarga asal Depok tersebut tidak khawatir mengajak putranya yang masih berusia empat tahun itu dalam kegiatan kampanye yang pesertanya diperkirakan akan mencapai ratusan ribu orang.

Menurut dia, area GBK memiliki kapasitas yang cukup besar, sehingga kemungkinan terjadinya desak-desakan antarsesama pendukung minim terjadi. "Lagipula acaranya cuma sampai jam 10.00 WIB pagi kan, jadi Insya Allah enggak apa-apa," tambah dia.

Salah seorang pendukung pasangan Prabowo-Sandi lainnya yang juga mengajak serta anak-anak, Rudi, mengatakan bahwa keluarga besarnya memang pendukung pasangan nomor urut dua tersebut.

(Baca: Soal Ancaman Amien Rais, MA: Bereskan Kecurangan Pemilu di Jalur Hukum)

Berdasarkan pantauan Antara, terlihat sejumlah anak di bawah umur yang mengenakan berbagai atribut kampanye dukungan terhadap pasangan capres dan cawapres Prabowo-Sandi, seperti menggunakan ikat kepala, kipas tangan, bendera partai politik pendukung, hingga kaos ataupun jaket.

Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa Badan Pangawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmad Bagja pada Senin lalu mengingatkan larangan dalam kampanye terbuka, antara lain menghina dan memfitnah peserta pemilu lain, menggunakan fasilitas pemerintah, melibatkan aparatur sipil negara dan dan mengajak anak-anak.

(Baca: Bawaslu Waspadai Delapan Modus Jual Beli Suara dalam Pemilu 2019)

Anak-anak yang tampil di panggung maupun diajak menghadiri kampanye terbuka merupakan pelanggaran kampanye karena melibatkan orang yang belum mempunyai hak untuk memilih.