PT Pertamina (Persero) menyampaikan, pihaknya siap menghadapi persaingan di bisnis jual bahan bakar pesawat terbang yakni avtur. Pernyataan ini disampaikan Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menanggapi tudingan monopoli yang dilakukan pihaknya.
Menurut dia, regulasi tidak membatasi penjualan avtur hanya oleh perusahaan minyak pelat merah tersebut. "Kalau dari regulasi kan sebenarnya itu sah sah saja, ya intinya kami siap lah kalau harus bersaing dengan pihak lain," ujarnya saat dihubungi katadata.co.id, Rabu (27/3).
(Baca: Dituding Praktik Monopoli, Pertamina Turunkan Harga Avtur Rp 250/Liter)
Ia menjelaskan, pasar avtur di Indonesia bersifat terbuka. Hal ini sesuai peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Nomor 13 Tahun 2008 tentang pengaturan dan pengawasan atas pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian BBM penerbangan di Bandara.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajaran menterinya untuk mencabut monopoli penjualan avtur oleh Pertamina. Menurut dia, harga avtur yang terlampau tinggi telah mengerek harga tiket pesawat. Jokowi pun membuka peluang bagi pihak lain yang ingin masuk di bisnis avtur.
(Baca: Cari Celah Efisiensi, Jokowi Minta Harga Avtur Dihitung Ulang)
Adapun PT AKR Corporindo menyampaikan ketertarikan untuk menjual BBM jenis Avtur di bandara Indonesia. Namun, menurut dia, perlu ada perubahan regulasi untuk memungkinkan hal tersebut. Namun, dia tidak merinci regulasi yang dimaksud.
Direktur AKR Suresh Vembu menyatakan saat ini hanya Pertamina yang bisa menjual harga avtur di Bandara. "Kami tertarik, tapi menunggu perubahan terkait izin dan regulasinya," kata dia kepada katadata.co.id, beberapa waktu lalu.