PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menyatakan pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan hampir rampung. Pembangkit ini diharapkan dapat beroperasi komersial (Commercial on Date/COD) pada semester I 2019.
Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira menjelaskan bahwa PLTU Tanjung sedang dalam tahap uji coba operasi (commisioning). "Progresnya sudah mencapai 99,5% dan sedang berada pada tahap commisioning," ujarnya, kepada Katadata.co.id, Senin (25/3).
(Baca: Total 3.800 MW Proyek Pembangkit Listrik Dapat Beroperasi Tahun Ini)
PLTU ini dikerjakan oleh PT Tanjung Power Indonesia (TPI) yang merupakan perusahaan konsorsium PT Adaro Power dan perusahaan asal Korea Selatan, PT East West Power Indonesia (EWPI).
Adapun pembangkit ini memiliki kapasitas 200 Megawatt (MW) dengan total investasi sebesar US$ 545 juta.
Selain PLTU Tanjung, Adaro juga tengah merampungkan pembanggunan PLTU Batang di Jawa Tengah. PLTU ini ditargetkan siap beroperasi pada 2020. Pembangkit berkapasitas 2.000 MW ini dibangun dengan investasi sebesar US$ 4,2 miliar.
Proyek PLTU Batang dibangun Adaro Power dan bekerja sama dengan Jepang Electric Power Development Co, Ltd (J-Power) dan Itochu Corporation. Mereka akan melaksanakan pemasangan struktur baja pada bangunan boiler di PLTU.
Sebelumnya, Nadira juga mengatakan perseroan tengah mempersiapkan perpanjangan kontrak tambang yang berlokasi di Kalimantan Selatan. Di sana ada tiga wilayah yaitu Tutupan, Wara dan Paringin.
(Baca: Adaro Pastikan Ada Dua PLTU Beroperasi Hingga 2020)
Namun, belum mengajukan proposal perpanjangan secara resmi. Ini karena sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2017, pengajuan perpanjangan paling cepat dua tahun dan paling lambat enam bulan sebelum berakhirnya kontrak. “Persiapan dari awal sudah dilakukan melalui diskusi dan koordinasi secara berkelanjutan,” ujarnya November lalu.