Sebanyak 10 ribu pengusaha yang tergabung dalam Pengusaha Pekerja Jokowi (Kerjo) akan mendeklarasikan diri mendukung pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Acara deklarasi tersebut diselenggarakan di Istora, Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (21/3).
Beberapa pengusaha yang hadir, antara lain Sofjan Wanandi, Rosan Roeslani, Haryadi Sukamdani, Karaniya Dharmasaputra, dan Shinta Kamdani. Sofjan sebagai Penasehat Kerjo mengatakan, dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf diberikan karena melihat keduanya sebagai pemimpin terbaik untuk dipilih dalam Pilpres 2019.
Sofjan mengatakan para pengusaha telah mengetahui rekam jejak Jokowi dalam mengelola ekonomi Indonesia. Menurut Sofjan, Jokowi telah memberikan kesinambungan dan kepastian arah politik serta ekonomi bagi para pengusaha. "Kami sudah tahu apa yang dilakukan Jokowi. Sedangkan yang di sebelah kami enggak tahu," kata dia.
(Baca: Anjlok di Survei Kompas, Jokowi Minta Kader dan Relawan Lebih Militan)
Selain itu, ia menilai Jokowi bukanlah figur yang otoriter. Jokowi, katanya, merupakan figur yang mau mendengar berbagai aspirasi dari seluruh pihak, termasuk pengusaha, dalam mengambil berbagai kebijakan.
Jokowi juga dianggap tidak mencampurkan kepentingan pribadi dan negara selama menjabat sejak 2014. Hal itu ditunjukkan dengan ketiadaan anaknya dalam berbagai proyek-proyek pemerintah.
"Terbukti anaknya cuma jualan martabak dan pisang goreng,” ujarnya. Ini, menurut dia, merupakan keteladanan yang luar biasa dan penting sekali bagi pengembangan iklim usaha yang sehat dan kompetitif di Indonesia.
(Baca: Dua Pengusaha Muda Perkuat Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin)
Rosan menambahkan, Jokowi telah mampu menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil. Ketika ekonomi dunia tengah bergejolak, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa berada di kisaran 5%. Pada 2018, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,17%. "Angka ini tertinggi dari 2014-2018," kata dia.
Menurut dia, Jokowi juga selalu mengikutsertakan para pengusaha secara aktif dalam mengambil kebijakan ekonomi. Alhasil, kebijakan tersebut pun selalu berjalan optimal karena mendapatkan dukungan dari dunia usaha.
Petahana pun tidak hanya memikirkan kepentingan negara dalam jangka pendek ketika melaksanakan program dan kebijakan. Hal ini dapat dilihat dari pembangunan infrastruktur yang dilakukannya selama ini. Rosan menyebut Jokowi selama memerintah telah membangun jalan nasional sepanjang 3.400 kilometer, jalan tol 947 kilometer, dan jembatan 39 kilometer.
Rosan menilai, infrastruktur yang dibangun Jokowi memang tidak dapat dirasakan manfaatnya saat ini. Hanya saja, infrastruktur tersebut dalam beberapa tahun ke depan akan dapat meningkatkan lapangan pekerjaan, mengurangi beban logistik, hingga mengurangi kemiskinan di Indonesia.
(Baca: Jelang Pilpres, Kepala Daerah Didorong Bantu Pemenangan Jokowi-Ma'ruf)
Tak hanya itu, menurut dia, Jokowi juga telah membuat iklim usaha di Indonesia semakin baik. Hal tersebut bukan hanya diakui para pengusaha, melainkan juga lembaga pemeringkat internasional, seperti Moody's Investor Service, Standard & Poor's, dan Fitch Rating.
"Berarti kita menjalankan secara baik, secara prudent, dan ada proses yang terukur," ucapnya.
Melalui deklarasi ini, Haryadi mengatakan Jokowi-Ma'ruf tak hanya mendapatkan dukungan dari 10 ribu pengusaha. Alasannya, para pengusaha yang tergabung dalam Kerjo juga akan mengimbau karyawan mereka untuk memilih Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019.
Haryadi menaksir total dukungan yang akan didapatkan Jokowi-Ma'ruf melalui deklarasi ini dapat mencapai sekitar 25 juta suara. Meski begitu, upaya menggalang dukungan bagi Jokowi-Ma'ruf tak akan berhenti.
Kerjo bakal menggaet para pengusaha lainnya untuk bisa mendukung pasangan calon nomor urut 01. Dengan demikian, dia berharap Jokowi-Ma'ruf bisa menang telak melawan pesaingnya, Prabowo-Subianto pada 17 April 2019.
"Saya imbau pengusaha yang punya keyakinan sama dengan kami untuk bergabung," kata dia.