Elektabilitas Turun, Jokowi Dorong Pendukung Terjun ke Masyarakat

Antara Foto/Aprillio Akbar
Capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin tiba untuk mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ekarina
20/3/2019, 21.05 WIB

"Jika sebelumnya kami lebih cenderung mengangkat platform, kemudian mengkapitalisasi dengan metode kampanye tatap muka, sekarang menjadi dari pintu ke pintu," kata Garda di Jakarta, Rabu (20/3).

Garda mengatakan, upaya ini dilakukan untuk menggaet potensi basis pemilih akar rumput di beberapa daerah. Menurut Garda, ada pemilih akar rumput di beberapa daerah yang saat ini tak mendukung Jokowi-Ma'ruf karena terpapar oleh isu hoaks dan ujaran kebencian.

(Baca: Pemilih yang Tak Masuk DPT Bisa Gunakan E-KTP untuk Mencoblos)

Berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), rata-rata ada 6% masyarakat yang percaya hoaks berbasis identitas kepada Jokowi-Ma'ruf. Menurut Garda, hoaks dan ujaran kebencian tersebut dilakukan secara sistematis."Kami terpaksa menurunkan juga pasukan untuk menjawab (hoaks dan ujaran kebencian) itu," kata Garda.

Selain kampanye door to door, TKN juga akan memanfaatkan kampanye rapat umum untuk menggalang suara. Model kampanye itu akan membawa beberapa isu yang berfokus pada generasi muda.

Garda berharap kampanye rapat umum dapat menarik dukungan dari pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters) saat ini. Menurut Garda, undecided voters saat ini didominasi oleh generasi muda.

"Lewat kampanye rapat umum itu kami akan konsolidasikan generasi muda ke depan," kata Garda.

Halaman: