Menpar: Harga Tiket Pesawat Mahal, Wisatawan Batalkan Perjalanan

ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
Wisatawan mengantre naik kapal cepat (fast boat) antarpulau tujuan Bali di Pelabuhan Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
19/3/2019, 03.00 WIB

Untuk wisman, tidak terpengaruh langsung. Karena sebagian wisman melakukan perjalanan bisa dua kali penerbangan. " Misalnya dari Jakarta ke Bandung dan dan Jakarta ke Padang. Itu kena (pengaruh) di domestik tiketnya," ujar Arief. 

Untuk mendorong pariwisata pada tahun ini, Kementerian Pariwisata telah menerapkan beberapa strategi. Salah satunya dengan membuat beberapa lokasi menjadi regional tourism hub. Selain itu, membuat Low Cost Carrier Terminal (LCCT) untuk menarik wisatawan yang memilih maskapai bertarif rendah atau Low Cost Carrier (LCC).

(Baca: Enam Langkah Pemerintah Tingkatkan Kunjungan Wisman ke Indonesia)

Sebelumnya, Arief sempat menyebutkan kenaikan tiket pada Januari 2019 bisa mencapai perhitungan sekitar 40% sampai 50%. Seiring dengan hal tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan penumpang angkutan udara domestik sebanyak 16,07%, yakni dari 7,93 juta orang pada Desember 2018 menjadi 6,65 juta orang pada Januari 2019.

Padahal, jumlah penumpang pesawat November 2018 mencapai 7,56 juta orang, sehingga lebih tinggi 4,87% dibanding Desember 2018.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika