Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Wiranto meminta agar peristiwa pengungkapan terduga teroris di Sibolga, Sumatera Utara tidak dikaitkan dengan isu Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Dia memastikan penyelenggaraan Pilpres 2019 tetap aman.

"Tidak ada kaitan dengan Pemilu. Jadi masyarakat harap tenang, tidak terpengaruh ini," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/3). Menurutnya, pemerintah telah memetakan potensi kerawanan Pemilu sejak lama. Berbagai langkah pun dilakukan untuk menetralisir berbagai ancaman yang ada. 

(Baca: Kominfo Identifikasi 771 Hoaks dalam 7 Bulan, Melonjak Jelang Pilpres)

Terkait terorisme, pemerintah telah melakukan pendekatan keras dengan menangkap mereka sebelum berhasil melakukan aksinya. Hal ini seiring dengan terbitnya Undang-undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Sebelumnya ada aturan ini, polisi baru bisa menangkap setelah adanya peristiwa terorisme.

"Pendekatan keras itu, kalau ketahuan ya ditangkap. Kalau melawan kami habisi," kata Wiranto. Tak hanya itu, pemerintah juga melakukan pendekatan secara halus dengan memberikan penyuluhan terkait buruknya terorisme kepada masyarakat. 

Karenanya, Wiranto menjamin keamanan selama Pilpres 2019. "(Peristiwa) di Sibolga itu diributkan seakan-akan itu bagian dari mengganggu Pemilu, Pemilu enggak aman. Pemilu tetap kami jaga. Kami sudah melakukan langkah-langkah untuk menetralisir itu semua," kata Wiranto.

(Baca: Antisipasi Ancaman Terorisme, TNI Persiapkan Perang Kota)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyatakan pengungkapan teroris di Sibolga tidak terkait dengan Pilpres 2019. Ini merupakan pengembangan dari pengungkapan jaringan teroris di Lampung. Jokowi pun mengapresiasi kerja Densus 88 Antiteror Mabes Polri yang berhasil mengungkap teroris di Lampung dan Sibolga.

Dia berharap agar sel-sel teroris yang masih tersisa, bisa segera ditemukan. Sebab keberadaan mereka sangat berbahaya bagi Indonesia. "Harus ada sebuah tindakan yang tegas, terus-menerus, tanpa henti dan kami harapkan segera semua bisa terungkap," kata Jokowi.

Densus 88 Antiteror Mabes Polri sebelumnya mengamankan tiga orang teroris di Sibolga, Selasa (12/3). Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, para pelaku merupakan bagian dari kelompok JAD yang berafiliasi dengan ISIS. "Mereka berafiliasi ke ISIS. Kelompok ini sudah dijajaki Densus," kata Tito.

(Baca: Kapolri: Aksi Terorisme Meningkat Selama 2018)