Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas) memperkirakan realisasi investasi hulu minyak dan gas (migas) per Februari 2019 mencapai US$ 1,37 miliar atau sekitar Rp 19,6 triliun. Artinya, realisasi selama dua bulan pertama di tahun ini baru sekitar 9,26% dari target 2019 yang sebesar US$ 14,79 miliar.
“Uncommitted US$ 1,37 miliar per Februari,” ujar Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher saat dijumpai di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (6/3).
Wisnu mengatakan, walaupun baru sebesar itu dirinya tetap optimistis target investasi hulu migas akan terus naik. Pasalnya, masih ada 13 proyek hulu migas yang akan beroperasi di tahun ini, salah satunya pada kuartal 1 yakni Proyek Terang Sirasun Batur Phase 2 oleh Kangean Energy Indonesia Ltd.
“Sabar kan masih baru dua bulan. Investasi nanti juga akan naik belakangan,” jelas Wisnu.
(Baca: Bantah Investasi Hulu Migas Stagnan, Arcandra Tunjuk Data 2017-2018)
Sebelumnya SKK Migas menargetkan investasi hulu migas tahun 2019 sebesar US$ 14,79 miliar atau meningkat dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun lalu sebesar US$ 14,2 miliar. Kenaikan tersebut didorong beberapa proyek yang akan beroperasi.
Pertumbuhan investasi migas ini merupakan yang pertama kalinya dalam lima tahun terakhir. Sejak 2014, investasi migas selalu mengalami penurunan seiring jatuhnya harga minyak mentah dunia hingga di bawah US$ 30/barel.
Selain itu, terjadi perubahan kontrak baru migas menjadi gross split dari sebelumnya menggunakan skema bagi hasil (Production Sharing Cost/PSC) cost recovery juga turut menekan investasi migas di Indonesia.
Target 13 proyek
SKK Migas pernah merilis proyek yang akan beroperasi tahun ini. Ke-13 proyek migas itu adalah:
1. Proyek Kompleks Botara yang dikerjakan PetroChina intl Jabung Ltd. Proyek ditargetkan berproduksi pada kuartal I tahun 2019, estimasi produksi puncak proyek ini 12 MMscfd.
2. Proyek Terang Sirasun Batur Phase 2 oleh Kangean Energy Indonesia Ltd. Estimasi produksi puncak proyek ini 200 MMscfd dan akan beroperasi kuartal I 2019.
3. Proyek Buntal-5 oleh Medco E&P Natuna Ltd dengan puncak produksi sesuai kapasitas sebesar 45 MMscfd. Proyek ini akan beroperasi kuartal tiga 2019.
4. Proyek Bison, Iguana, Gajah Putih (BIG) oleh Premier Oil NSBV. Proyek ini memiliki kapasitas 163 mmscfd dan estimasi puncak produksinya sesuai kapasitas dan beroperasi kuartal III 2019.
5. Proyek Suban Compression oleh ConocoPhilips (Grissik) Ltd. Estimasi puncak produksinya ditargetkan sebesar 780 mmscfd. Proyek ini akan beroperasi kuartal III.
6. Proyek Bukit Tua Phase 3 yang dikerjakan oleh Petronas Carigali Ketapang II Ltd. Proyek ini memiliki estimasi puncak produksi sebesar 31,5 mmscfd. Adapun proyek ini akan beroperasi pada kuartal dua tahun ini.
7. Proyek Ario Damar-Sriwijaya Phase 2 oleh PT Tropik Energi Pandan. Estimasi puncak produksi 20 MMscfd dengan target operasi kuartal II 2019.
8. Pemasangan kompresor Betung oleh PT Pertamina EP. Estimasi puncak produksi proyek ini 15 MMsfd. Target operasi kuartal empat 2019.
9. Pengaliran Gas Temelat ke Gunung Kembang Selatan oleh PT Medco E&P Indonesia, dan estimasi produksi puncaknya 10 MMscfd dengan target onstream kuartal II 2019.
10. Proyek YY yang dikerjakan PHE ONWJ. Proyek tersebut memiliki kapasitas 4.605 bph untuk minyak dan gas sebesar 25,5 mmscf. Adapun puncak produksi minyak dan gasnya sesuai dengan kapasitas produksinya. Proyek ini akan beroperasi pada kuartal empat 2019.
11. Proyek Meliwis oleh Santos (Madura Offshore) Pty.Ltd. Kapasitas fasilitas produksi proyek ini sebesar 20 mmscfd dan produksi puncaknya sesuai dengan kapasitasnya. Adapun proyek ini beroperasi pertama kali pada kuartal empat 2019.
12. Proyek Full Well Steam Kedung Keris oleh ExxonMobil Cepu Ltd. Puncak produksi dan kapasitasnya 3.800 barel per hari (bph). Targetnya proyek besutan perusahaan asal Amerika Serikat ini beroperasi kuartal III 2019.
13. Bayan Gas Production Fasilities oleh Manhattan Kalimantan Investments Pte.Ltd. Proyek ini estimasi produksi puncaknya 15 MMscfd untuk minyak dan gas 250 bph. Target operasi kuartal empat 2019.