Dua Desainer Indonesia Pamerkan Karyanya di Australia

Jakarta Fashion Week
Pagelaran busana yang digelar pada Jakarta Fashion Week (JFW) 2018 di Senayan City, Oktober 2017 lalu.
Penulis: Michael Reily
Editor: Sorta Tobing
4/3/2019, 17.01 WIB

Ia sebelumnya pernah mengikuti ajang pagelaran busana di Italia dan India pada 2017. Penghargaan UNESCO Award of Excellence for Handicraft juga pernah ia raih pada 2012.

Dengan merek Batik Chic, Novita mengikuti Indonesia Trade Promotion Center (TPC) di Milan, Italia, selama dua tahun berturut-turut, yaitu 2012 dan 2013.

Savira dalam akun instagram resmi brand-nya @savlavin juga menuturkan ungkapan yang sama. Dia berterima kasih karena telah memilih SavLavin untuk ikut serta dalam FOMA.

Merek itu telah melakukan debut di pekan mode Los Angeles, Amerika Serikat pada 2017. Tahun berikutnya, SavLavin tampil dalam ajang Jakarta Fashion Week.

FOMA Director Sonia Gandhi mengatakan, ajang ini dapat menyatukan komunitas dan memupuk kohesi sosial. "Karena butuh bertahun-tahun untuk meruntuhkan stereotip tentang apa yang orang pikirkan tentang budaya lain," ujarnya.

Ia juga melihat FOMA dapat menjadi wadah bagi para desainer untuk mengenal pasar mode Australia. Para perancang busana yang terlibat dalam acara ini dapat saling berbagi pengalaman satu dengan yang lain. Selain memperkaya wawasan, juga menambah ide dan inspirasi bagi karya mereka selanjutnya.

Halaman:
Reporter: Michael Reily