Restrukturisasi, Jokowi Sebut Ada 60 Jabatan Baru di TNI

ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan mantan Wakil Presiden Try Sutrisno (kedua kanan), Menkopolhukam Wiranto (ketiga kiri), Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kedua kiri) dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kanan) usai Rapat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri Tahun 2019 di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/1/2019).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
29/1/2019, 15.27 WIB

Pemerintah akan menambah 60 jabatan baru untuk posisi perwira tinggi (Pati) di Tentara Nasional Indonesia (TNI) Penambahan 60 jabatan Pati ini dilakukan dalam rangka restrukturasi TNI.

"Jadi akan ada jabatan untuk Pati baru sebanyak 60 ruang," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/1). Jabatan Pati ini akan bisa diisi dari pangkat Kolonel naik menjadi bintang. Dengan demikian, 60 jabatan ini akan berpangkat bintang satu, dua, dan tiga.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, penambahan 60 jabatan Pati ini dilakukan sesuai Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi TNI. Melalui aturan itu, Komandan Komando Resor Militer (Danrem) tipe B dinaikkan menjadi Danrem Tipe A.

Menurut Hadi, ada 21 Danrem yang dinaikkan jabatannya. "Sehingga otomatis mereka akan dinaikkan jadi bintang satu dan akhirnya dampak ke bawah banyak jabatan dari Letkol jadi Kolonel," kata Hadi.

Selain itu, pangkat asisten Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) akan dinaikkan. Selama ini, asisten Pangkostrad, kecuali Inspektur Kostrad (Irkostrad) berpangkat Kolonel.

Sementara itu, Irkostrad akan naik pangkatnya dari bintang satu menjadi bintang dua. "Itu sudah menambah sekitar enam (Pati)," kata Hadi.

(Baca: Pemerintah Bakal Ganti Lahan TNI yang Terdampak Proyek Infrastruktur)

Organisasi Baru

Sesuai Perpres Nomor 62 Tahun 2016 juga ada organisasi baru yang disebut Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan). Kogabwilhan bertugas menjaga pangkalan terintegrasi, seperti di Natuna, Morotai, Saumlaki, dan Biak.

Menurut Hadi, Kogabwilhan dipimpin oleh Pati bintang tiga dan wakil berpangkat bintang dua. Ada enam asisten dari Pangkogawilhan yang memiliki pangkat bintang satu. "Otomatis menarik Kolonel juga di bawah. Itu baru TNI (AD)," kata dia.

Di Angkatan Laut dan Angkatan Udara juga ada peningkatan kelas. Hadi mencontohkan, peningkatan kelas terjadi pada Lembaga Kesehatan Gigi dan Mulut (Lakesgilut) TNI AU serta Dinas Kelaikan Materiil (Dislaikmatal) TNI AL.

Menurut Hadi, ada sekitar 88 posisi yang ditingkatkan kelasnya. "Sehingga total bisa tarik kurang lebih dari 60 sampai 160 Kolonel, akan ditarik jabatan baru," kata Hadi.

Meski menambah banyak posisi Pati, Hadi memastikan hal tersebut tidak akan merusak piramida struktur organisasi TNI. Piramida struktur organisasi TNI akan tetap terjaga dengan menambahkan jabatan fungsional, seperti Pati ahli bidang hubungan internasional, pertahanan dan keamanan, serta sosial. Lagipula, hampir setiap tahun ada 30-40 Pati yang pensiun dari tiga angkatan. "Itu terus bertambah," katanya.

(Baca: TNI Lepas Lahan untuk Proyek Jalan Tol, Kereta Cepat, dan LRT)

Reporter: Dimas Jarot Bayu