Ambang batas parlemen alias parliamentary threshold sebesar empat persen masih menghantui sejumlah partai politik untuk bisa menembus Dewan Perwakilan Rakyat tahun ini. Bahkan, hasil survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia menunjukkan ada partai petahana yang bakal terpental dari Senayan.
Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Hanura terancam tak lolos dalam pemilu legislatif (pileg) 2019. Elektabilitas dua partai tersebut kemungkinan jatuh di bawah empat persen. Indikator mencatat tingkat keterpilihan PAN hanya 2,7 persen sementara Hanura 1,1 persen.
(Baca: Survei LSI Denny JA: PKS, PAN dan Nasdem Terpental dari Parlemen 2019)
Selain keduanya, berbagai partai baru masih sulit menembusnya. Perolehan suara Perindo, misalnya, diprediksi 3,4 persen. Jauh di bawahnya, elektabilitas Berkarya 0,8 persen, Garuda 0,7 persen, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 0,4 persen. Ada pun Partai Bulan Bintang serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) masing-masing 0,4 dan 0,3 persen. “Partai lain masih lebih rendah,” kata peneliti senior Indikator Rizka Halida di kantornya, Jakarta, Rabu (23/1).
Partai dengan elektabilitas cukup aman yakni PPP tepat berada di ambang batas empat persen. Di atasnya ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan elektabilitas 4,2 persen. Kemudian, Nasdem 5,3 persen, Demokrat 6,3 persen, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 9,3 persen.
(Baca: Fraksi DPR Saling Lobi soal Ambang Batas Presiden di RUU Pemilu)
Posisi ketiga ditempati oleh Golkar dengan elektabilitas 10,7 persen. Lalu Gerindra menempati tangga kedua dengan tingkat keterpilihan 12,2 persen. Adapun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih berada di posisi teratas dengan elektabilitas 21,6 persen. “Jika pemilihan diadakan ketika survei dilakukan, total suara partai dan calon dalam simulasi surat suara, PDIP terbesar,” kata Rizka.
Indikator Politik mengadakan survei pada 16-26 Desember 2018 dengan melibatkan 1.220 responden. Survei dilakukan melalui pemilihan responden secara acak atau multistage random sampling. Tingkat kesalahan alias margin of error dalam survei ini +/- 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Kontrol kualitas dilakukan terhadap 20 persen sampel.
Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA juga melakukan survei yang sama pada April-Mei tahun lalu. Hasilnya, hanya lima partai yang akan lolos ambang batas parlemen, yakni PDIP, Golkar, Gerindra, Demokrat, dan PKB. Sementara PKS, PAN, dan Nasdem diperkirakan akan terpental dari parlemen.
Dari lima partai yang diperkirakan lolos ambang batas parlemen, hanya tiga partai yang memiliki elektabilitas lebih dari 10 %. Mereka yakni PDIP, Golkar, dan Gerindra. PDIP berada di posisi pertama dengan perolehan suara 21,70 %. Posisinya disusul Golkar dengan elektabilitas sebesar 15,30 % dan Gerindra sebesar 14,70 %.
(Baca juga: Survei: PDIP, Golkar dan Gerindra Akan Bersaing Ketat di Pileg 2019).
Sementara dua partai yang lolos ambang batas parlemen namun berada di bawah 10 % yakni PKB dengan elektabilitas sebesar 6,20 % dan Demokrat sebesar 5,80 %. Perkiraan ini berdasarkan survei LSI Denny JA pada 28 April - 5 Mei 2018.
Adapun partai-partai yang memiliki ambang batas di bawah empat persen yakni PAN (2,50%), Nasdem (2,30%), Perindo (2,30%), PKS (2,20%), dan PPP (1,80%). Adapun Hanura, PBB, Garuda, PKPI, PSI, dan Berkarya hanya memiliki elektabilitas di bawah 1%.
Ketentuan ambang batas parlemen diatur dalam pasal 414 Undang-undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu. Setiap partai politik yang tidak memperoleh minimal 4% suara dalam Pemilu 2019 tidak berhak memiliki kursi di Parlemen.