Timses Prabowo Sebut Kedua Kubu di Pilpres 2019 Sebarkan Hoaks

Katadata
Ilustrasi kabar bohong.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
9/1/2019, 08.43 WIB

Peredaran kabar bohong (hoaks) semakin marak menjelang pelaksanaan Pemilu serentak dan Pilpres 2019. Kedua kubu pasangan calon dinilai sama-sama menyebarkan hoaks.

Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera, membantah jika hanya kubunya yang menyebarkan hoaks. Menurutnya, hoaks juga disebarkan oleh kubu pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Kubu pasangan calon nomor urut 02 selama ini kerap dituding menyebarkan kabar bohong. Salah satunya terkait isu tujuh kontainer surat suara yang telah tercoblos.

"Tinggal dibuktikan saja. Kalau hasil surveinya Burhanuddin (Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi) kedua belah pihak," kata Mardani di Kantor Indikator Politik Indonesia, Jakarta, Selasa (8/1).

Mardani mengatakan, salah satu hoaks yang disebarkan kubu Jokowi-Ma'ruf, yakni isu Prabowo terlibat penculikan aktivis 1997/1998. Mardani mengklaim isu tersebut belum terbukti kebenarannya.

Menurutnya, penyebaran isu tersebut miskin konten dan makna. Hal tersebut justru membuat bising dan lelah masyarakat. "Masyarakat harus menepisnya, masyarakat mencoba untuk melakukan klarifikasi dan verifikasi," kata Mardani.

(Baca: Polri Tangkap Lagi Satu Tersangka Kasus Hoaks Surat Suara Tercoblos)

Ketua DPP PKS itu membantah jika hoaks dari kubunya dibuat secara resmi oleh BPN Prabowo-Sandiaga. Menurutnya, hoaks tersebut disebarkan oleh para pendukung yang terlalu bersemangat.

Karenanya, Mardani berharap ke depannya ada pendidikan literasi kepada masyarakat. Tanpa hal tersebut, dia menilai masalah hoaks tak akan pernah selesai. "Kalau Prabowo dituduh, kita bisa saling menuduh, ujungnya tidak selesai masalahnya," kata dia.

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menemukan 62 hoaks lain seputar Pemilu dan Pemilihan Presiden (Pilpres) selain hoaks soal tujuh kontainer surat suara yang tercoblos. Konten-konten seperti ini diprediksi akan terus beredar hingga menjelang Pemilu.

Kominfo merilis informasi mengenai klarifikasi dan konten yang terindikasi hoaks melalui portal kominfo.go.id dan stophoax.id. “Kementerian Kominfo mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan pengecekan dan penyaringan dulu sebelum menyebarkan informasi yang belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu.

Ia merinci, temuan hoaks paling banyak terjadi pada Desember 2018, yakni 18 konten. Di antaranya foto Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 2 Prabowo Subianto di dinding kantor para pemimpin luar negeri, Puan Maharani membuka posko logistik saat Reuni 212, pernyataan Nusron Wahid bahwa dirinya siap diludahi bila peserta reuni 212 lebih dari seribu orang, dan masih banyak lagi.

(Baca: Sebut Cuitan Andi Arief Terencana, Komisioner KPU Dilaporkan ke DKPP)

Reporter: Dimas Jarot Bayu