Resmi Kuasai 100% Saham ICA, Antam Bayar Showa Denko US$ 1

Arief Kamaludin|KATADATA
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) resmi menguasai 100% saham PT Indonesia Chemical Alumina
28/12/2018, 20.46 WIB

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) resmi memiliki 100% saham PT Indonesia Chemical Alumina (ICA), setelah membeli 20% saham ICA dari perusahaan asal Jepang Showa Denko K.K (SDK). Nilai transaksi pembelian saham tersebut sebesar US$ 1 sesuai dengan kesepakatan dalam Conditional Share Purchase Agreement (CSPA) yang ditandatangani 29 Mei 2018.

Direktur Keuangan PT Antam Dimas Wikan Pramudhito mengatakan, pembelian saham ini telah melewati proses negosiasi dan evaluasi yang dilakukan bersama. "Antam dan SDK telah melewati proses secara menyeluruh," kata Dimas dalam keterangan pers, Jumat (28/12). 

Berdasarkan CSPA, kedua perusahaan telah menyelesaikan kewajiban ICA kepada kreditur, kewajiban pajak, pengelolaan lingkungan, dan perbaikan pabrik sesuai dengan porsi kepemilikan masing-masing. Selain itu, SDK akan menyerahkan hak patennya kepada ICA untuk proses produksi dan produk yang telah terdaftar di 36 negara.

Antam juga melakukan transfer teknologi SDK kepada ICA. Perusahaan optimistis komoditas alumina miliknya tetap memiliki daya saing global dan dapat memberikan nilai ekonomi yang positif bagi perusahaan dan para pemegang saham di masa depan. "Kami berkomitmen terhadap optimalisasi pabrik chemical grade alumina (CGA)," kata Dimas.

Pabrik CGA Tayan yang dioperasikan oleh ICA merupakan pabrik berbasis proses bayer yang dilengkapi fasilitas kalsinasi. Fasilitas ini menghasilkan produk CGA yang dapat diaplikasikan untuk memproduksi bahan pendukung komponen fungsional dan komponen elektronik diantaranya, penjernih air, refractories, abrasives, produk bangunan, intergrated circuit (IC), dan bahan layar liquid crystal display (LCD). Produk turunan tersebut dijual ke pasar internasional yaitu, Jepang, Korea, dan Turki.

(Baca: Inalum dan Perusahaan Tiongkok Bangun Smelter Alumina di Kalimantan)

Produsen Alumina Pertama

ICA yang berdiri pada 2007 merupakan produsen alumina pertama di Indonesia. Semula ICA merupakan joint venture antara Antam dengan kepemilikan 65%, Showa Denko 20%, dan Marubeni 15%. Pada Agustus 2010, Antam membeli saham Marubeni di ICA senilai US$ 525.000.

Pabrik alumina Tayan milik ICA yang beroperasi komersial sejak 2013 memproduksi 300.000 ton CGA per tahun. Sekitar 200.000 ton produksinya diserap oleh Showa Denko Japan sedangkan 100.000 ton sisanya dipasarkan di Indonesia maupun pasar ekspor. Penjualan ICA diperkirakan mencapai US$ 200 juta per tahun.

Sejak akhir 2013, kondisi keuangan ICA merugi akibat ketidakseimbangan bisnis. "Pada 2015 kerugian ICA mencapai US$ 20-an juta dan 2016 US$ 30-an juta. Semakin produksi meningkat, makin rugi. Makanya kami mencoba melakukan renegosiasi agar proyek ini tidak merugi sepanjang masa," ujar Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo, Juni lalu. Selama ICA merugi, perusahaan tidak bisa menembus pasar lain.

Pada tahap negosiasi, Antam sempat mengkaji untuk melepas sebagian atau bahkan seluruh kepemilikan sahamnya di ICA kepada calon investor strategis atau kepada Showa Denko. Namun, akhirnya Antam memilih untuk mengakuisisi seluruh saham Showa Denko di ICA.

(Baca: Temui Jonan, Antam Laporkan Perkembangan Proyek Smelter)

Reporter: Fariha Sulmaihati