Inovasi, Ekspansi, dan Hitungan Bisnis Kuliner ala Blendi Moys

Katadata / DINI HARIYANTI
Jenama kuliner tradisional Rumah Blendi Moys mampu memproduksi sedikitnya 2.000 - 2.500 besek (bungkus) makanan per bulan.
Penulis: Dini Hariyanti
13/11/2018, 19.02 WIB

Kerinduan akan kuliner tradisional menjadi semangat Chatarina merealisasikan idenya untuk memulai bisnis pada 2008. Blendi menjadi menu khas Blitar, Jawa Tengah yang pertama kali diwujudkan dalam bentuk masakan kemasan.

Chatarina memilih Rumah Blendi Moys sebagai jenama bisnis kulinernya. "Saya buat blendi kering di dalam kemasan, ini yang pertama saya produksi," katanya kepada Katadata.co.id, Senin (12/11).

Sekitar tiga tahun silam, Rumah Blendi Moys memutuskan untuk melakukan inovasi produk. Apabila sejak 2008 fokus pemasaran pada masakan blendi kemasan maka mulai 2016 diluncurkan menu baru, yaitu sambal ikan laut.

Chatarina menyebutkan bahwa sambal berbahan dasar campuran cabai dengan ikan laut tersebut dibanderol antara Rp 45.000 - Rp 50.000. Kini terdapat setidaknya enam varian rasa, yaitu sambal cumi, udang, cakalang, tuna, salmon, dan sambal teri.

"Sambal laut Moys awalnya saya fokus untuk sambal ikan asin dulu. Di Blitar (Jawa Tengah) ada sekitar 17 pantai yang produktif menghasilkan ikan, seperti Tambakrejo. Lalu saya kembangkan bikin sambal laut ini," katanya.

(Baca juga: Tren Kuliner 2019, Orisinalitas Menu Jadi Orientasi Utama Konsumen

Chatarina mengutarakan, sebelum sambal laut hadir terlebih dulu dipasarkan sambal pedho merah, udang, teri, dan uceng. Sementara untuk blendi, yang menjadi unggulan adalah blendi tewel kering. Beberapa varian lain ialah blendi krecek, usus, uritan, siput, teri, dan pepaya muda.

Selain aneka sambal terdapat lima varian kuliner yang dijajakkan Rumah Blendi Moys, baik makanan maupun minuman. Produk khas tentunya blendi spesial tetapi selain ini ada menu ayam kampung lodho bakar, aneka bacem, urap, dan jamu tradisional.

Kini permintaan yang datang tidak hanya konsumen di dalam negeri melainkan pula dari luar negeri. Ekspor produk kuliner cepat saji Rumah Blendi Moys sudah merambah HongKong, Taiwan, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, bahkan Italia.

Blendi Moys mengekspor melalui distributor khusus, mereka adalah tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar neger serta para pelajar. Ada pula pesanan yang mereka kirim sendiri kepada pemesan. Harga jual eceran termurah sebesar Rp 25.000 per bungkus.

Perbandingan permintaan dari konsumen lokal dan mancanegara kini sekitar 50 : 50. "Target kami memang ingin mengekspor sendiri ke toko-toko Indonesia atau Asia di luar negeri. Kalau tidak bisa, setidaknya kami membangun jaringan distributor," ujar Chatarina.

(Baca juga: Sukses Buka Toko Online, Tanamera Coffee Siap Ekspansi ke Singapura

Dia melanjutkan cerita bahwa inovasi produk sambal ampuh mendongkrak pesanan. Moys sekarang mampu memproduksi sedikitnya 2.000 - 2.500 besek (bungkus) makanan setiap bulan, bahkan pada periode tertentu bisa mencapai 5.000 bungkus.

Soal bahan baku, diakuinya bahwa sukar menjaga kesinambungan pasokan bahan baku untuk produk kuliner, kecuali memiliki lahan pertanian sendiri. Pada saat bahan baku langka maka harganya menjadi sangat mahal.

Rumah Blendi Moys menyiasati kondisi semacam itu dengan menghitung harga jual produk berdasarkan biaya produksi tertinggi. Selain itu, dilakukan pula asumsi kerugian sektiar 20% dari harga setiap porsi.

"Perhitungan ini saya peroleh otodidak jatuh bangun sejak 2008. Jadi, ini saya dapat dari pengalaman bahwa kalau pasar sedang begini maka saya sebagai pebisnis harus begini," tutur Chatarina.

Sementara itu, soal permodalan dirinya mengaku bahwa sejak awal berbisnis hanya mengandalkan dana pribadi. Pertama mengawali usaha kuliner Rumah Blendi Moys atau sekitar sepuluh tahun lalu, dia merogoh kocek Rp 250.000.

Melalui program Food Startup Indonesia yang digagas Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), jenama kuliner Moys mendapat peluang penguatan modal dari investor baru. "Tapi investor ini juga ada proses dan tahapannya," ucap Chatarina.

(Baca juga: Pengalaman Konsumen, Kunci Pebisnis Kuliner Daring Gaet Pelanggan

Bersama tim kecilnya, Rumah Blendi Moys berusaha melanggengkan bisnis. Total karyawan yang terlibat sekitar sepuluh orang. Chatarina berusaha memberdayakan orang-orang terdekat melalui bisnisnya terutama keluarga.