Program Penurunan Tarif Pajak Prabowo-Sandi Dinilai Tak Masuk Akal

ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Seorang partisipan membentangkan baliho pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat peresmian rumah pemenangan di Surabaya, Jawa TImur, Senin (22/10/2018).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
13/11/2018, 06.43 WIB

Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membuat program ekonomi akan menurunkan tarif Pajak Penghasilan (PPh 21) dan menaikkan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) untuk perorangan.  Peneliti Senior Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM-UI) Febrio Kacaribu menilai janji tersebut tak masuk akal.

Febrio menyatakan program penurunan pajak akan sulit membuat penerimaan pajak bakal meningkat. "Saya ragu akan bisa dilakukan," kata Febrio di Hotel Le Meridien, Jakarta, Senin (12/11).

(Baca juga: Program Ekonomi Prabowo-Sandi Dinilai Mirip dengan Jokowi-Ma'ruf)

Menurut Febrio, persoalan rendahnya penerimaan pajak bukan karena besaran tarif pajak. Namun, karena masalah rendahnya penerimaan pajak akibat lemahnya penegakan hukum.

Banyak orang yang seharusnya membayarkan pajak, namun berhasil menghindari tanggung jawabnya tersebut. Hal ini terlihat dari rasio penerimaan pajak baru mencapai 11%. "Wajib pajak kita sangat besar, tapi yang bayar pajak kan paling cuma 10 juta orang," kata Febrio.

(Baca juga: Prabowo-Sandiaga Janji Pos Menteri Ekonomi dan Hukum Diisi Teknokrat)

Program penurunan tarif pajak itu, menurut Febrio, hanya bersifat populis demi menarik hati para pemilih di Indonesia. Dia menyarankan Prabowo-Sandiaga fokus mencari strategi meningkatkan penegakan hukum terhadap para pengemplang pajak di Indonesia."Saat ini masalah utama pada enforcement, bukan masalah menurunkan tax rate," kata dia.

Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said mengatakan, penurunan tarif pajak merupakan bentuk relaksasi kepada masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang cukup ketat.

(Baca juga: Deretan Program Prabowo-Sandi untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi 7-8%)

Sudirman mengatakan, kewajiban masyarakat yang lebih ringan diharapkan dapat membuat orang-orang lebih mudah membayarkan pajaknya kepada negara. "Insyaallah itu akan memperluas atau meningkat perolehan," kata Sudirman.

Ekonom dari Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Drajad Wibowo sebelumnya juga mengatakan penurunan tarif pajak dapat meningkatkan tingkat efektivitas penerimaan pajak.

Seiring dengan itu, Prabowo-Sandiaga akan tetap melakukan penegakan terhadap pembayaran pajak, hal itu tak akan dilakukan dengan menakut-nakuti masyarakat. Menurut Drajad, masyarakat saat ini terkesan ditakut-takuti sehingga mereka akhinya menyembunyikan uang.