"BPIP ditugaskan Presiden untuk menata ideologi tentu termasuk bagaimana netralitas penyelenggara negara karena BPIP itu badan penyelenggara juga," kata Mahfud, seperti dikutip Kompas.
Bukan hanya Mahfud yang menolak jabatan sebagai ketua tim kampanye Jokowi-Ma'ruf. Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menolak jabatan tersebut, namun bersedia masuk sebagai Dewan Pengarah Tim Kampanye.
Sebelum mendapat tawaran sebagai ketua Tim Kampanye, Mahfud sempat batal menjadi cawapres Jokowi. Padahal dia sudah dihubungi beberapa kali oleh kaki tangan Jokowi dan mengurus beberapa persyaratan administrasi.
Di acara Indonesian Lawyer Club (ILC) di TV One pada Selasa (14/8) malam, Mahfud mengatakan Ma'ruf Amin berada di balik batal dirinya menjadi cawapres. Ma'ruf dituding sebagai pihak yang mengancam menarik dukungan Nadhlatul Ulama (NU) bila Mahfud terpilih sebagai cawapres.
(Baca juga: Sempat Ditolak NU, Mahfud Akan Berduet dengan Jokowi di Pilpres 2019)