Politisi Partai Gerindra mendatangi para petinggi Partai keadilan Sejahtera (PKS), usai pengumuman hasil rapat Majelis Syuro PKS, Selasa (7/8). Dalam pertemuan hampir tiga jam mereka mendiskusikan calon wakil presiden yang akan mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Perwakilan Gerindra yakni Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik dan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno bertemu dengan Presiden PKS Sohibul Iman dan Sekretaris Jenderal PKS Mustafa Kamal.
(Baca juga: PKS Desak Prabowo Putuskan Cawapres antara Salim dan Abdul Somad)
Taufik mengatakan, hingga kini nama cawapres masih belum diputuskan dan Gerindra terus berkomunikasi dengan PKS, PAN, dan Demokrat untuk penentuan nama cawapres.
Rencananya, akan ada pertemuan antara empat ketua umum partai koalisi pada Rabu (8/8) membahas hal tersebut. "Nanti disepakati secara bersama, kan (calon) wapresnya hanya satu," kata Taufik.
Terkait nama Ustad Abdul Somad yang disorongkan PKS dan PAN, Taufik menyatakan kecil kemungkinan menduetkannya dengan Prabowo. Alasannya, Gerindra mendapat kabar jika Somad tak mau masuk ke politik.
(Baca juga: Kerucutkan Dua Cawapres, Gerindra Harap Koalisi PAN dan PKS Solid)
Meski demikian, Gerindra akan kembali mendiskusikan hal tersebut dengan para ulama. "Besok itu pasti ketemu ulama," kata dia.
Ada pun, Taufik enggan berkomentar terkait kemungkinan dipilihnya Komandan Satuan Tugas Bersama Pemenangan Pemilu (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Prabowo. Dia diam saja ketika ditanyai wartawan perihal tersebut.
Taufik mengatakan, Gerindra menargetkan akan mendeklarasikan cawapres terpilih pada Kamis, 9 Agustus atau sehari menjelang penutupan pendaftaran Pilpres di KPU.
(Baca juga: AHY Diunggulkan Dampingi Prabowo, Bagaimana Nasib Anies?)
Usai rapat Majelis Syuro PKS, Sohibul mengatakan partainya meminta Prabowo segera menentukan cawapres yang akan mendampinginya dalam Pilpres 2019. PKS menyatakan hanya akan mendukung cawapres yang direkomendasikan forum Ijtimak Ulama yakni Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri dan Abdul Somad.
Sohibul menanti sikap jelas Prabowo. Hingga saat ini, Sohibul menilai Prabowo seperti menggantungkan keputusan cawapres kepada partai-partai koalisi. Padahal, waktu pendaftaran Pilpres 2019 tinggal tiga hari lagi.
"Pak Prabowo sampai sekarang cuma pegang bola, tak dilempar dan belum jelas hari ini. Belum dilempar ke UAS dan ke Salim," kata Sohibul usai rapat Majelis Syuro di kantor PKS, Jakarta, Selasa (7/8).
Sohibul mengatakan, PKS bersedia menerima Abdul Somad meski pun memprioritaskan Salim sebagai cawapres Prabowo. "Kalau memang Pak Prabowo ingin ambil UAS (Ustaz Abdul Somad), di situ PKS masuk dalam kesimpulan mendukung Ijtima Ulama," kata Sohibul.
Selain PKS, ormas Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama mendesak Prabowo segera mengikuti rekomendasi Ijtimak Ulama. GNPF Ulama menemui Prabowo di kediamannya, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta pada Senin (6/8) malam.
Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria menyatakan GNPF perlu mengkomunikasikan permintaan untuk menjadikan Somad sebagai cawapres ke partai-partai koalisi. "Kalau partai-partai itu setuju dengan UAS baru kami diskusikan lagi internal bilateral," kata Riza.