Puji Amien Rais, Jokowi Atur Waktu Bertemu

www.setkab.go.id
Presiden Jokowi menyapa pemudik di salah satu bis, di Terminal Baranangsiang,Bogor, Jabar, Minggu (9/6/2018)
Editor: Yuliawati
12/6/2018, 18.22 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pujian atas rencana mantan Ketua Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Amien Rais yang akan maju sebagai calon presiden 2019. Jokowi menyebut Amien sebagai tokoh politik yang tidak diragukan lagi pengalamannya.

"Senioritas beliau dalam kancah politik nasional juga tidak diragukan, kemudian juga kapabilitas dan leadership beliau juga saya kira tak ada yang meragukan," kata Jokowi menjawab pertanyaan awak media di Istana Bogor, Selasa (12/6).

Jokowi menyebut kehadiran Amien dapat memberikan alternatif pilihan dalam Pilpres 2019. Dia pun menyatakan telah mengatur waktu untuk bertemu Amien Rais.

Meski demikian Jokowi tidak menjawab gamblang apakah pertemuan akan dilakukan saat lebaran nanti atau tidak. Presiden juga tidak memberitahu apa yang akan disampaikan kepada Amien apabila bertemu. "Kami masih mengatur waktunya," kata Jokowi.

(Baca juga: Manuver Amien Rais Maju Capres 2019 dan Sejarah Pahit dalam Pemilu)

Amien menyatakan keinginannya maju dalam bursa capres Partai Amanat Nasional (PAN) bersaing dengan tiga kandidat lainnya yakni Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Dewan Penasehat PAN Sutrisno Bachir, serta mantan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa.

Amien semangat maju dalam bursa capres karena terinspirasi Mahathir Mohamad yang memenangi pemilihan umum dan terpilih sebagai Perdana Menteri Malaysia meski telah menginjak usia 92 tahun.

"Pak Mahathir satu angkatan di atas Pak Amien bisa memenangkan. Jadi Pak Amien jangan pernah mengatakan (tidak), never say no," kata Amien saat buka puasa bersama tokoh-tokoh PAN di rumah dinas Ketua MPR Zulkifli Hasan di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (9/6).

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan, Amien tak mudah untuk berlenggang dalam Pilpres 2019. Amien pernah mengikuti pemilu pada 2004 berdampingan dengan Siswono Yudo Husodo.

Ketika itu, Amien-Siswono hanya mendapatkan posisi keempat di bawah Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla, Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi, serta Wiranto-Salahuddin Wahid. Amien-Siswono hanya memperoleh dukungan sebesar 17,3 juta atau 14,66% dari total suara.

(Baca juga: Peluang Koalisi Keuamatan Menantang Jokowi di Pilpres 2019)

Qodari menilai, hasil tersebut menunjukkan bahwa Amien belum memiliki basis pendukung yang cukup besar untuk bisa memenangkan Pilpres. "Lain kalau pada saat itu dia peringkat dua, misalnya SBY terus Amien Rais, maka bisa dikatakan suara pendukungnya besar. Ini kan nomor empat," kata Qodari ketika dihubungi Katadata.co.id, Senin (11/6).

Tantangan lainnya karena popularitas dari Amien dinilai mulai berkurang. Qodari menilai masa kejayaan popularitas Amien berada pada rentang 1999-2004.

Dengan semakin berkurangnya popularitas Amien, Qodari menilai elektabilitasnya pun akan kian merosot. "Ketika sedang jaya-jayanya dia ikut Pilpres itu kalah. Sekarang saya kira Pak Amien sudah tidak sepopuler dulu," kata Qodari.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution