Survei: Pamor Golkar Bakal Naik Dipimpin Airlangga Hartarto

ANTARA FOTO/Reno Esnir
Ketum Kosgoro 1957 HR Agung Laksono (kanan) mendampingi Presiden Ketiga RI selaku Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar BJ Habibie (tengah) dan Wakil Ketua Umum Kosgoro, Airlangga Hartarto.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
14/12/2017, 17.58 WIB

(Baca: Pengusung Airlangga Hartarto Enggan Munaslub Golkar Ditunda)

Ardian mengatakan, elektabilitas Golkar nanti dapat meningkat 1-2% dengan dipilihnya Airlangga sebagai ketua umum. "Dengan dipilihnya Airlangga itu relatif sudah tercapai, tapi itu masih pengandaian. Kami harus konfirmasi lagi lewat survei," kata Ardian.

Sementara itu terkait dengan program, Golkar dinilai harus mempertimbangkan tiga program agar bisa mendorong citranya semakin baik di masyarakat. Program yang harus didorong, antara lain memperjuangkan sembako murah (27,1%), lapangan pekerjaan baru (25,8%), dan perumahan murah (12,1%).

Airlangga memiliki tantangan berat dalam memperbaiki pamor dan kinerja Golkar. Saat ini Golkar terancam karena tak mampu melahirkan tokoh kaliber yang bisa diusung menjadi calon presiden.

Ardian memaparkan, lima calon presiden yang paling kuat bersaing dalam Pilpres 2019 tak ada satu pun berasal dari Golkar. Mereka adalah Joko Widodo (38,4%), Prabowo Subianto (24,6%), Gatot Nurmantyo (7,5%), Anies Baswedan (4,9%), serta Agus Harimurti Yudhoyono (3,2%).

"Lima calon presien 2019 yang paling sering kuat dan populer tak satupun tokoh Golkar," kata Ardian.

Selain itu, Golkar juga terancam hanya menjadi pengiring dalam Pilpres 2019 karena tak juga memiliki calon wakil presiden yang bisa diusung. Berdasarkan survei LSI Denny JA, lima calon wakil presiden yang mungkin diusung, yakni Gatot Nurmantyo, Agus Harimurti Yudhoyono, Anies Baswedan, Zainul Majdi, dan Yusril Ihza Mahendra.

"Golkar terancam hanya sebagai penyanyi latar untuk Pilpres 2019," kata Ardian.

(Baca: Langkah Gerilya Airlangga Galang Dukungan Gelar Munaslub Golkar)

Halaman: