Hujan Deras Akibat Siklon Tropis Dahlia Ancam Bengkulu Hingga Jakarta

ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Warga melintasi jalan penghubung Desa Melikan yang terendam banjir di wilayah Wedi, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (29/11).
Penulis: Pingit Aria
30/11/2017, 19.23 WIB

Badai siklon tropis Cempaka yang menimbulkan banjir di 28 kabupaten/kota di Jawa dan Bali perlahan menjauh. Kini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya ancaman siklon tropis Dahlia.

Hari, pergeseran siklon tropis Dahlia ini terpantau ke arah Tenggara dengan kecepatan gerak 13 kilometer per jam. Pada Jumat (1/12) esok, posisi siklon tropis berada di Samudera Hindia sebelah selatan tenggara Jakarta dengan kecepatan angin maksimum 95 kilometer per jam dan bergerak menjauhi wilayah Indonesia.

Hanya, potensi hujan lebat disertai angin kencang diperkirakan akan tetap terjadi. “Potensi hujan lebat dan angin kencang ini akan terjadi mulai dari pesisir Barat Bengkulu hingga Lampung, Banten bagian Selatan, DKI Jakarta dan Jawa Barat bagian Selatan,” demikian dikutip dari laman BMKG, Kamis (30/11).

(Baca juga: Bulog Pastikan Bahan Pokok Telah Terdistribusi ke Daerah Bencana)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana pun mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaannya menghadapi cuaca ekstrem. “Ancaman banjir, longsor dan puting beliung meningkat,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Sebelumnya, siklon tropis Cempaka telah menyebabkan bencana yang cukup besar di 28 kabupaten/kota selama 27-29 November 2017. Posisi siklon tropis Cempaka pada 23 kilometer selatan Pacitan menyebabkan hujan ekstrem, angin kencang dan gelombang tinggi.

Sutopo menyebut, di Pacitan curah hujan tercatat 383 milimeter per hari, dan di Yogyakarta 286 milimeter per hari. “Bayangkan, biasanya hujan sebulan hanya dijatuhkan sehari,” ujarnya. Itulah yang menyebabkan banjir besar khususnya di Wonogiri, Kulon Progo, Bantul, Gunung Kidul, Klaten, dan Pacitan.

(Baca juga:  Pemerintah Klaim Siap Tanggulangi Rangkaian Bencana Alam)

Catatan BNPB, 27 orang meninggal dunia akibat bencana ini. Di antaranya, 9 korban hanyut karena banjir dan 18 korban tertimbun longsor. Selain itu, ratusan ribu rumah dan ribuan hektare sawah terendam banjir. Kerugian ekonominya diperkirakan mencapai triliunan rupiah.

“Saat ini siklon tropis Cempaka sudah menjauh dan tenaganya berkurang, tidak memberikan dampak yang kuat lagi,” kata Sutopo.