Harga saham emiten berkode APEX ini di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama setahun terakhir telah turun sebesar 45 persen menjadi Rp 1.780 per saham pada Jumat lalu (16/6). Harga saham perusahaan sejenis Ezion Holdings Ltd di bursa saham Singapura turun 48 persen setahun terakhir, sementara Transocean Ltd di bursa saham Amerika turun 24 persen.

Total akan memulai kembali proses pengeboran sejumlah sumur di Blok Mahakam pada awal Juli nanti. Perusahaan energi asal Perancis tersebut melibatkan Apexindo, yang memang selama 25 tahun terakhir ini telah menjalin kemitraan di Blok Mahakam, Kalimantan Timur.  

Pengeboran 14 sumur itu dilakukan untuk PT Pertamina Hulu Mahakam. Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini merupakan operator baru Blok Mahakam yang akan menggantikan Total setelah kontraknya habis pada akhir tahun ini. Cara ini ditempuh agar produksi Blok Mahakam tidak anjlok pasca beralihnya operator dan hak kelola blok tersebut.

“Kami berharap dapat kembali terlibat aktif mendukung kegiatan eksplorasi dan produksi di Blok Mahakam setelah transisi pengelolaannya ke Pertamina Hulu Mahakam,” tulis manajemen Apexindo dalam laporan keuangan 2016 yang baru diumumkan awal pekan lalu.

Pada 2015, Apexindo masih mengoperasikan tiga rig swampbrage di Blok Mahakam. Namun, di akhir tahun lalu, hanya tersisa satu rig yang beroperasi seiring menurunnya aktivitas pengeboran di Blok Mahakam akibat akan beralihnya kontrak pengelolaan blok tersebut.

(Baca: Pertamina Hanya Danai Pengeboran 14 Sumur di Blok Mahakam)

Alhasil, pendapatan Apexindo langsung terpukul. Pendapatan berupa kontrak pengeboran dari Total ---yang merupakan kontributor terbesar pendapatan Apexindo, pada 2016 hanya US$ 29,45 juta. Jumlahnya jauh melorot dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar US$ 150,36 juta.

Dampak lanjutannya, pendapatan Apexindo tahun 2016 sebesar US$ 105,2 juta atau anjlok 57,3 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 246,3 juta. Ujung-ujungnya, perusahaan ini menderita rugi bersih sebesar US$ 19,58 juta pada tahun lalu, setelah meraup laba US$ 19,75 juta pada 2015.

Per akhir 2016, PT Aserra Capital memiliki mayoritas saham Apexindo dengan porsi 73,97 persen, sedangkan pemegang saham publik sebanyak 14,96 persen.

Halaman: