Produksi Minyak Blok Cepu Turun 75 Persen

Arief Kamaludin|KATADATA
13/2/2017, 19.51 WIB

Sepanjang sepekan terakhir produksi minyak Blok Cepu di Jawa Timur turun hingga 75 persen. Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya Widya Yudha mengatakan sepanjang 5-11 Februari lalu, produksinya hanya 50 ribu barel per hari (bph), padahal sebelumnya mencapai 200 ribu bph.

Menurutnya hal ini dikarenakan ExxonMobil, selaku operator blok migas tersebut sengaja menurunkan produksinya.  Alasannya untuk menghindari kepenuhan kapasitas (top tank) di fasilitas penyimpanan di Floating Storage Offloading (FSO) Gagak Rimang. 

Dalam beberapa pekan terakhir FSO Gagak Rimang kesulitan mengangkut produksi minyak siap jual minyak dari Blok Cepu. Cuaca buruk di laut membuat kapal tangker yang mengangkut minyak ini sulit bersandar di FSO Gagak Rimang. 

Satya mengaku dirinya mengetahui adanya penurunan produksi ini saat rombongan Komisi VII DPR melakukan kunjungan kerja ke Blok Cepu pada 10 Februari lalu. ''Itu temuan dari Komisi VII DPR pekan lalu ke Cepu, doakan saja semoga cuaca membaik,'' kata Satya kepada Katadata, Senin (13/2). 

(Baca: 2017, Exxon Genjot Produksi Blok Cepu Hingga 200 Ribu Barel)

Akibat penurunan produksi ini, ada potensi kehilangan pendapatan negara dari minyak yang diproduksi dari salah satu penopang terbesar lifting minyak nasional ini. Namun, Satya belum bisa mendetailkan berapa besar potensi penerimaan negara yang hilang. Dia memastikan hilangnya potensi penerimaan negara ini hanya sementara.

Secara terpisah, Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia, Erwin Maryoto membenarkan terjadi pengurangan produksi tersebut. Namun ia tidak mau merinci berapa total volume produksi yang berkurang selama kurun waktu tersebut. Dia juga enggan menjelaskan berapa besar potensi penerimaan yang hilang akibat penurun produksi ini.

Halaman: