Pertemuan bilateral Indonesia-Timor Leste ini dalam rangka menjajaki peluang kerjasama di bidang eksplorasi antara Pertamina  dengan Timor GAP, serta studi bersama antara pemerintah kedua negara. Selain itu, dijajaki pula peluang bisnis hilir migas bagi Pertamina di Timor Leste serta pengembangan sumber daya manusia.

Ronggo mengatakan, ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil saat ini masih sangat tinggi. Indonesia tidak lagi hanya sebagai negara produsen migas, tetapi juga konsumen.

Di sisi lain, produksi migas Indonesia terus menurun, padahal konsumsi makin meningkat. Akibatnya, impor BBM atau minyak mentah juga naik. (Baca: SKK Migas Ramal Penerimaan Migas Tahun ini Rendah)

Peningkatan eksplorasi dan pembangunan infrastruktur serta pengembangan migas non konvensional sangat penting untuk meningkatkan ketahanan energi. Di sisi lain, pemerintah akan mengurangi subsidi BBM dan diversifikasi energi.

Halaman: