Pencapaian lifting minyak tersebut setidaknya ditopang oleh 10 perusahaan. Pertama, Chevron Pacific Indonesia sebesar 249,7 ribu bph. Kedua, Mobil Cepu Ltd sebesar 169,4 ribu bph. Ketiga, PT Pertamina EP sebesar 81,9 ribu bph. Keempat, Total E&P Indonesie sebesar 65,1 ribu bph. Kelima, PHE ONWJ sebesar 35 ribu bph.

Keenam, CNOOC SES Ltd sebesar 32 ribu bph. Ketujuh, Chevron Indonesia Company sebesar 18,8 ribu bph. Kedelapan, ConocoPhillips Indonesia sebesar 19,8 ribu bph. Kesembilan, PC Ketapang Ltd sebesar 17,3 ribu bph. Kesepuluh, Petrochina International Jabung Ltd sebesar 11,6 ribu bph. Sedangkan KKKS lainnya menyumbang lifting sebesar 120,5 ribu bph.

Mengacu kepada pencapaian tersebut, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi optimistis target lifting migas tahun ini dapat tepenuhi. "Jadi kita optimistis lifting migas tercapai tahun ini. Lifting minyak tercapai walaupun pas-pasan," katanya saat rapat kerja dengan Komisi Energi DPR di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (5/12).

Amien juga optimistis target lifting minyak tahun depan bisa tercapai. Syaratnya, skenario produksi sesuai kaidah yang tepat, penerapan teknologi yang tepat, mengupayakan teknologi baru, memastikan jadwal proyek baru, dan meningkatkan produksi bagi KKKS yang memiliki potensi.

Berdasarkan data SKK Migas, target lifting 2017 dapat tercapai dengan kontribusi dari Chevron Pacific Indonesia sebesar 228,9 ribu bph, Mobil Cepu Ltd sebesar 200 ribu bph, dan PT Pertamina EP sebesar 84,2 ribu bph. Selain itu dari Total E&P Indonesie 52,8 ribu bph dan PHE ONWJ sebesar 36,5 ribu bph.

(Baca: Pemerintah Wajibkan Kontraktor Pasang Alat Penghitung Produksi Minyak)

Ada juga kontribusi dari CNOOC SES Ltd sebesar 31,3 rbu bph, Chevron Indonesia Company sebesar 17,7 ribu bph, dan ConocoPhillips Indonesia sebesar 17,4 ribu bph. Lalu, dari PC Ketapang Ltd sebesar 15,6 ribu bph, dan Petrochina International Jabung Ltd sebesar 14,4 ribu bph, serta ditambah dari KKKS lain sebesar 115,9 ribu bph.

Halaman: