PT Pertamina (Persero) akhirnya menetapkan PT Wijaya Karya Tbk (Wika) untuk membangun konstruksi dermaga kilang minyak di Balikpapan, Kalimantan Timur. Proyek Site Development & New Jetty Construction ini bagian dari pengembangan RDMP RU V Kilang Balikpapan.
Saat penandatanganan kontrak proyek tersebut di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (1/12), Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan, pemilihan Wika merupakan bagian dari sinergi BUMN yang akan memberikan manfaat optimal bagi negara. Harapannya, Wika dapat melaksanakan proyek ini dengan aman, tepat waktu, tepat anggaran, dan tepat kualitas.
“Jadi dapat on-time mendukung pembangunan secara fisik proyek RDMP RU V Balikpapan,” kata dia saat penandatangan kontrak bersama Direktur Operasi II Wika Bambang Pramujo dan disaksikan oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto. Proyek ini ditargetkan tuntas dalam 12 bulan terhitung sejak penandatanganan kontrak.
(Baca: Pertamina Kesulitan Mendanai Kilang Balongan)
Sedangkan Bambang mengatakan, nilai kontrak proyek tersebut mencapai Rp 552 miliar. Menurut dia, Wika selama ini banyak menggarap proyek Pertamina. "Jadi kami sudah memahami bagaimana tata kerja dan tata proyek yang baik menggunakan semua prosedur dan persyaratan yang dilakukan Pertamina," kata dia.
Konstruksi jetty ini untuk keperluan bongkar muat peralatan kilang serta membangun prasarana jalan dan gedung serta peralatan perkapalan. Setelah rampung akan dilanjutkan dengan pengerjaan desain rinci (Front End Engineering Design /FEED) Kilang Balikpapan, kemudian keputusan final investasi (FID) yang ditargetkan pada Juni 2017.
(Baca: Kilang Balikpapan Siap Produksi BBM Kualitas Euro 5)
Pada proses FID tersebut, Pertamina akan menentukan pemenang tender perencanaan, pengadaan, hingga konstruksi (EPC) Kilang Balikpapan. Jadi, Rachmad berharap konstruksi Kilang Balikpapan rampung akhir Juni 2019 dan bisa komersial mulai September 2019.
Kapasitas pengolahannya pun meningkat dari 260 ribu barel per hari (bph) menjadi 360 ribu bph. Sayangnya, kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) dari kilang tersebut masih standar Euro 2. (Baca: Kebut Kilang Bontang, Pertamina Pakai Aset Badak NGL)
Seperti diketahui, pembangunan Kilang Balikpapan dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama, Pertamina akan mengeluarkan dana sekitar US$ 2,6 miliar dan ditargetkan selesai Juni 2019. Sedangkan tahap kedua, Pertamina meningkatkan mutu kualitas produk hasil olahan kilang tersebut. Kebutuhan dananya sekitar US$ 2,6 miliar. Tahap kedua akan selesai pada 2021 dengan kualitas produksi BBM mencapai Euro 5.