Jokowi Undang 10 Juta Turis Cina, Bukan Pekerja

Donang Wahyu|KATADATA
15/9/2016, 11.18 WIB

 

Pemerintah terus menggenjot sektor pariwisata Indonesia sebagai sumber penerimaan negara. Salah satu cara untuk mewujudkan itu adalah dengan menggenjot jumlah wisatawan asing, termasuk turis Cina ke Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan alasan pemerintah ingin mendatangkan turis Cina ke Indonesia adalah karena dianggap paling suka mengeluarkan uang. Uang yang bisa mereka keluarkan untuk wisata sekitar US$ 2.350 sampai US$ 2.400. 

Atas alasan itulah Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap turis Cina bisa mengunjungi Indonesia dalam jumlah besar. “Jadi Presiden Jokowi minta ke Presiden Cina Xie Jinping, boleh tidak kau mendorong supaya 10 juta datang ke Indonesia sebagai turis dalam kurun waktu ke depan ini,” kata dia saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (15/9).

Menurut Luhut, 10 juta turis tersebut memang murni wisatawan. Bukan pekerja yang akan mencari nafkah di Indonesia. “Jangan dibalik mau bekerja.Tidak ada itu,” ujar dia. (Baca: Gelombang Pekerja Asal Cina)

Pemerintah memang ingin membuat pariwisata Indonesia menjadi sumber utama penerimaan negara hingga 2019. Untuk mendukung upaya tersebut, Presiden sempat memanggil sejumlah maskapai seperti Air Asia, Lion Air, dan Garuda Indonesia secara terpisah.

Dalam pertemuan ini masing-masing perusahaan penerbangan menyampaikan target turis yang bisa mereka datangkan. Luhut mengatakan Air Asia memberikan target 6 juta sampai 2019, Lion Air dan Garuda juga menyampaikan targetnya. “Sehingga kami berharap 2019 ada 20 juta turis yang dating ke Indonesia,” kata dia.

Untuk menunjang kegiatan pariwisata, pemerintah terus memperbaiki sumber daya manusia (SDM) dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat di lokasi wisata. Tujuannya agar warga setempat bisa bekerja dan berusaha di lokasi tersebut. Sehingga perekonomian di sekitar daerah wisata bisa meningkat. (Baca: Pariwisata, Andalan Penghasil Devisa)

Terkait dengan pelatihan SDM ini, pemerintah juga telah membahasnya dalam rapat lintas kementerian. “Makanya kemarin ada rapat terbatas (ratas) dengan Presiden soal vocational training. Pariwisata juga mau dibuat pelatihannya supaya orang daerah yang kerja di situ," ujar dia.  

Saat ini industri pariwisata nasional tumbuh cukup baik. Sepanjang Juli lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rekor tertinggi kunjungan wisatawan sepanjang sejarah pariwisata Indonesia. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada bulan tersebut mencapai 1,03 juta kunjungan.

Jumlah tersebut naik 17,68 persen dibandingkan Juli tahun lalu yang hanya 877.584 kunjungan. Bahkan jika dibandingkan bulan sebelumnya pada Juni lalu, jumlah kunjungan wisatawan asing meningkat 20,4 persen.

Secara kumulatif mulai Januari hingga Juli 2016, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 6,32 juta kunjungan. Jumlah ini naik 7,64 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 5,88 juta kunjungan. (Baca: Primadona Wisata Indonesia di Mata Dunia)

Para wisatawan asing ini mayoritas datang melalui 19 pintu utama yakni bandar udara internasional, seperti Soekarno-Hatta, Ngurah Rai, Batam dan lain-lain. Jumlah kunjungannya mencapai 5,86 juta kunjungan. Sisanya datang melalui Pos Lintas Batas (PLB) dan pintu lainnya sebanyak 467.910 kunjungan.


Negara Asal Wisatawan Indonesia 2014