Pelaksana Tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Luhut Binsar Pandjaitan memaparkan beberapa kinerja Menteri Energi sebelumnya, Arcandra Tahar. Meski hanya menjabat 20 hari, Arcandra dianggap sudah melakukan beberapa gebrakan.
Dalam rapat kerja dengan Komisi Energi DPR RI, Luhut mengatakan banyak berdiskusi dengan Arcandra terkait sektor energi. "Banyak penghematan di sana," kata Luhut dalam rapat di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 1 September. (Baca: Arcandra Berpeluang Menjabat Kembali Menteri ESDM).
Ada 16 kebijakan yang sudah diambil oleh Arcandra sejak 27 Juli 2016 hingga 15 Agustus 2016 lalu. Kebijakan ini terbagi menjadi enam topik yakni Bidang Anggaran, Organisasi dan Sumber Daya Manusia. Lalu bidang Minyak dan Gas Bumi, Mineral dan Batubara, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), dan bidang lainnya.
Untuk bidang anggaran, Arcandra sudah mengambil kebijakan untuk mempercepat realiasi anggaran 2016, di mana targetnya lebih dari 90 persen. Kemudian ada juga rasionalisasi perjalanan dinas sebanyak 15 persen dari Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKAKL) 2017.
Sementara untuk Bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) ada dua kebijakan. Dua hal tersebut adalah pemantapan fokus capaian kinerja masing-masing unit dan evaluasi penempatan SDM.
Adapun untuk sektor migas ada enam program yang menjadi fokus Arcandra. Keenam kebijakan tersebut yakni persiapan PSC East Natuna, pengembangan Blok Masela, perpanjangan Blok Sanga-Sanga, pengembangan Lapangan Jangkrik, pengembangan Blok Mahakam, dan pengembangan gas IDD Bangka. (Baca: Chevron Produksi Gas Alam Pertama Lapangan Bangka).
Menurut Luhut, berkat Arcandra biaya investasi untuk Blok Masela bisa turun dari US$ 22 miliar menjadi US$ 15 miliar. Arcandra juga disebut membantu mempercepat pengembangan Blok East Natuna, di mana penandatangan kontrak bagi hasil ditandatangani September 2017.
Selain itu Arcandra mendorong Pertamina mulai investasi di Blok Mahakam pada 2017 untuk mencegah turunnya produksi. "Hampir selesai, tinggal masalah teknis saja, yaitu payung hukum. 1 - 2 hari ini saya tanda tangani," ucapnya.
Di bidang Minerba ada dua fokus yakni mendorong finalisasi RUU Minerba dan mendorong renegosiasi Kontrak Karya dan Perjanjian Karya Pengusaha Batubara (PKP2B). Ada juga sektor EBTKE dengan menjadi keynote speech atau pembicara kunci pada The 4th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition. (Baca: Fokus Dana ESDM Tahun Depan ke Proyek Energi Terbarukan).
Untuk tiga hal lainnya yakni evaluasi tugas dan fungsi Badan Geologi dalam menunjang sektor ESDM terkait penyiapan data sumber daya, evaluasi tugas dan fungsi Badan Litbang ESDM dari cost center menjadi profit center, dan evaluasi pendidikan dan latihan yang mampu meningkatkan kompetensi tenaga teknis sektor ESDM.