Menteri ESDM Sebut Tiga Faktor Proyek Strategis Bisa Jalan

Arief Kamaludin|KATADATA
Menteri ESDM Sudirman Said
22/7/2016, 15.57 WIB

Pemerintah tengah berupaya membuat dan menyelesaikan proyek-proyek strategis nasional di berbagai bidang, termasuk minyak dan gas bumi (migas). Namun, menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), ada beberapa faktor atau kendala yang harus diperhatikan agar proyek strategis itu dapat berjalan tepat waktu.

Pertama, pembangunan proyek strategis dapat berjalan baik jika tidak dibawa ke ranah politik. Artinya, proyek-proyek tersebut harus dikerjakan oleh orang yang berkompeten. "Kalau kita mau proyek-proyek strategis selesai tepat waktu maka jangan bicara dengan orang yang tidak kompeten," ujar Sudirman dalam acara pemaparan kinerja semeter I-2016 sektor migas di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (22/7).

Kedua, proyek itu dikerjakan oleh orang atau pihak yang memiliki otoritas. Dengan begitu, proyek tersebut lebih mudah untuk dijalankan. Ketiga, perhitungan nilai proyeknya harus cocok dan spesifik.

(Baca: 139 Proyek Strategis Belum Jalan, Jokowi Panggil Para Menteri)

Sudirman mencontohkan, salah satu proyek strategis yang berhasil diputuskannya adalah pembangunan fasilitas pengolahan gas alam cair atau Liquified Natural Gas (LNG) Train III Tangguh di Papua Barat. Menurut dia, proyek tersebut mencerminkan kinerja pemerintah yang melaksanakan keputusan penting dengan tepat waktu.

Seperti diketahui, Kementerian ESDM telah menyetujui keputusan final investasi (Final Investment Decision /FID) proyek Train III Tangguh pada 1 Juli lalu. Dengan begitu, pembangunan proyek sneilai US$ 8 miliar ini dapat segera dilakukan.

Jika tidak ada halangan, proyek ini ditargetkan bakal beroperasi  2020. Dengan begitu, proyek ini diproyeksikan menambah kapasitas produksi sebesar 3,8 juta ton per tahun (mtpa) menjadi 11,4 mtpa.

(Baca: Menteri Sudirman Sulit Restui Perpanjangan Masela Lebih 20 Tahun)

Halaman: