Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dikabarkan akan memfinalisasi rencana perombakan (reshuffle) kabinet jilid dua pada akhir pekan ini. Jadi, kemungkinan besar pengumuman reshuffle bisa dilakukan awal pekan depan. Sejumlah posisi yang akan dirombak dan nama calon menteri wajah baru sudah ditimang Presiden.
Sumber Katadata di lingkungan Istana Wakil Presiden menyatakan, pembahasan dan pengumuman reshuffle kabinet itu disesuaikan dengan waktu keberangkatan Presiden dan Wakil Presiden ke luar negeri pada pekan depan. Rencananya, Wakil Presiden akan meninggalkan Jakarta pada Rabu depan (13/4) untuk menghadiri konferensi organisasi negara-negara Islam (OKI) di Istanbul, Turki, 14-15 April mendatang. Sedangkan Presiden akan memulai lawatan kenegaraannya ke Eropa, 17 April nanti.
“Jadi pengumuman reshuffle (kabinet) rencananya awal pekan depan, sebelum wakil presiden dan presiden ke luar negeri,” kata sumber tersebut. “Jika tertunda, akan diumumkan setelah kunjungan Presiden ke Eropa.”
Sebelumnya, selama pekan lalu, Presiden sudah mengevaluasi kinerja para anggota kabinet dan menentukan posisi-posisi menteri yang perlu diganti. Selanjutnya, pada pekan ini, Jokowi bersama Kalla akan membahas dan memilih para calon untuk mengisi pos menteri yang terkena reshuffle. “Kemungkinan rapat-rapat Presiden dengan Wakil Presiden pada hari Jumat sampai Minggu nanti,” kata sumber Katadata, Rabu (6/4).
(Baca: Beredar Daftar Reshuffle, Jokowi: Tidak Usah Ada Intervensi)
Saat dikonfirmasi, Kalla tidak membantah adanya perombakan kabinet dalam waktu dekat ini. Namun, dia menolak memastikan waktu pengumuman reshuffle. "Pokoknya tunggu saja, begitu," katanya seusai membuka acara "Indonesia International Motor Show 2016" di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (7/4).
Wakil Presiden juga enggan mengomentari kabar beberapa nama menteri yang akan diganti, termasuk Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti. "Baik saja kok hubungan saya dengan Ibu Susi," kata Kalla. Seperti diketahui, sebelumnya Kalla sempat meminta Menteri Susi untuk mengevaluasi kebijakan mengatasi pencurian ikan di laut karena telah mengganggu pendapatan para nelayan di dalam negeri.
(Baca: Perseteruan JK - Rizal Ramli Soal Nomenklatur Terus Memanas)
Berdasarkan informasi yang dihimpun Katadata, perombakan kabinet akan menyasar posisi 6-7 menteri karena pertimbangan evaluasi kinerja dan mengakomodasi masuknya partai politik baru pendukung pemerintah. Beberapa posisi menteri yang dikabarkan akan berganti wajah itu, yaitu Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, dan Menko Maritim Rizal Ramli.
Posisi lainnya, yang juga rawan, yaitu Menteri Perhubungan Ignasius Jonan; Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Marwan Jafar; Menteri Koperasi dan UKM AA Gede Ngurah Puspayoga; serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) Yuddy Chrisnandi.
Nama Rizal, Rini, Jonan, dan Sudirman memang kerap disebut-sebut akan didepak dari kabinet karena memicu kehebohan dalam sejumlah kasus, seperti kereta cepat, Freeport, Blok Masela, dan aplikasi online angkutan. Belakangan, Marwan juga disorot karena kasus dugaan penyimpangan dana desa dan Yuddy gara-gara penyalahgunaan jabatan dan fasilitas negara.
(Baca: Peta Kabinet soal Pengembangan Blok Masela Berubah)
Kabar lainnya, Teten Masduki yang kini menjabat Kepala Kantor Staf Presiden, akan menduduki jabatan menteri. Disebut-sebut salah satu posisi yang dipertimbangkan adalah Menteri Pemuda dan Olahraga. “Teten memang sudah ditugaskan Presiden untuk membenahi persepakbolaan nasional, dan mendapat tugas melobi FIFA.”