Harga Premium Turun, Pertamina Antisipasi Lonjakan Konsumsi

SPBU KATADATA | Arief Kamaludin
SPBU KATADATA | Arief Kamaludin
Penulis: Muchamad Nafi
21/3/2016, 16.38 WIB

KATADATA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan PT Pertamina terus mengkaji perubahan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar. Dengan situasi harga minyak mentah yang masih rendah, Kementerian Energi memastikan harga dua jenis BBM itu akan turun. Biasanya, penurunan harga ini diikuti dengan lonjakan konsumsinya.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menyatakan persediaan Premiun dan Solar masih dalam status aman. Pertamina pun siap menghadapi lonjakan permintaan usai harga diturunkan. “Kami antisipasi bila ada peningkatan permintaan. Sejauh ini stok premium aman di atas 18 hari dan solar di atas 35 hari,” kata Wianda saat dihubungi Katadata, di Jakarta, Senin, 21 Maret 2016. (Baca: Harga Premium Dinilai Tidak Wajar).

Pengumuman harga BBM rencananya akan dilakukan pada akhir bulan ini atau awal April mendatang. Namun, Kementerian Energi dan Pertamina masih enggan membocorkan berapa besar penurunan harga Premium dan Solar. Menurut Wianda, pemerintah dan Pertamina telah melakukan pertukaran data dan perkembangan harga indeks pasar untuk menemukan harga yang tepat.

Meskipun belum mau membocorkan berapa harga baru dari dua jenis BBM tersebut, Wianda mengatakan pemerintah dan pertamina akan berupaya agar harga baru BBM ini dapat memberikan manfaat bagi pergerakan ekonomi. “Yang paling penting perubahan harga dapat mendorong penurunan harga bahan baku, transportasi, serta barang dan jasa agar dapat memberikan insentif positif bagi pergerakan ekonomi,” ujar Wianda. (Lihat pula: Harga Kemahalan, Pemerintah Diminta Buka Formula Harga BBM).

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Direktur pemasaran Pertamina Ahmad Bambang belum mau memberikan banyak komentar. Menurutnya, hal tersebut merupakan domain pemerintah dalam menentukan berapa besaran harga baru dua jenis BBM tersebut. “Saya serahkan keputusannya kepada Pak Menteri (Sudirman Said). Kami ikut saja,” ujar Bambang kepada Katadata.

Sebelumnya, sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 39 tahun 2015, penetapan harga BBM jenis tertentu yakni minyak tanah dan Solar dilakukan setiap tiga bulan. Termasuk harga BBM khusus penugasan, yakni Premium untuk luar Jawa, Madura dan Bali. (Baca: Menteri Sudirman: Harga Premium Bisa Turun Rp 800-1.000).

Untuk bulan April ini, Menteri Energi Sudirman Said memastikan harga BBM akan lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya. “Penurunannya sangat signifikan. Premium mungkin turun Rp 800 sampai 1.000 per liter,” kata dia kepada Katadata, Rabu pekan lalu. Sejak awal Januari 2016, harga Premium untuk luar Jawa, Madura dan Bali sebesar Rp 6.950 per liter. Artinya, harga Premium pada awal bulan depan diperkirakan turun hingga Rp 5.950 per liter.

Meskipun harga turun, Pertamina memprediksi konsumsi Premium tahun ini tidak akan sebesar pada 2015. Pasalnya, di tengah situasi harga minyak mentah dunia yang melemah, harga BBM nonsubsidi juga turun. “Karena dengan harga yang lebih murah dibanding tahun lalu, konsumen sudah dapat Pertamax yang kualitasnya lebih bagus,” ujar Vice President Retail Fuel Marketing Pertamina Afandi. “Kalau melihat perkembangan, market share Premium tinggal 60 sampai 70 persen di akhir 2016.”

Reporter: Miftah Ardhian