KATADATA ? PT Pertamina (Persero) mengaku akan menggandeng pihak ketiga dalam pengadaan minyak untuk kebutuhan nasional. Perusahaan yang berminat untuk memasok minyak tersebut harus mau membangun atau sudah memiliki tangki timbun (storage) di dalam negeri.

Direktur Utama Pertamina Dwi Sutjipto mengatakan pilihan menggandeng pihak swasta merupakan salah satu alternatif yang akan dilakukan Pertamina untuk memenuhi kebutuhan minyak di dalam negeri. Ini juga bisa menjadi upaya Pertamina meningkatkan ketahanan energi nasional dengan membangun storage sebagai cadangan energi.

?Hal tersebut menjadi salah satu alternatif yang tengah disiapkan? ujarnya dalam pesan singkat kepada Katadata, beberapa waktu lalu. Namun, dia tidak menjelaskan lebih jauh apa saja alternatif lain yang sedang dipersiapkan Pertamina, berkaitan dengan peningkatan ketahanan energi nasional.

(Baca: Tambah Cadangan BBM, Pertamina Sewa Tangki Timbun Adaro 7 Tahun)

Menurutnya dengan skema pengadaan minyak dan storage seperti ini, bisa menghemat pengeluaran di sektor energi. Pertamina bisa mendapatkan minyak dengan harga yang lebih murah. Selain itu Pertamina dan pemerintah bisa tidak lagi terbebani dengan adanya kenaikan biaya penyediaan minyak (inventory cost). Dengan efisiensi ini, Pertamina bisa punya dana lebih yang bisa diinvestasikan di sektor lain seperti hulu migas.

Di sisi lain, Pertamina tidak perlu mengeluarkan biaya banyak untuk membangun storage, demi peningkatan ketahahan energi nasional. Saat ini, Pertamina hanya memiliki cadangan operasional 18-22 hari. Padahal pemerintah menargetkan ketahanan energi nasional bisa mencapai 30 hari.

((Baca: DPR Pertanyakan Pemenang Tender Minyak di Pertamina)

Saat ini Pertamina akan menyelesaikan proyek storage yang sudah berjalan baik di Pulau sambu dan Tanjung Uban. Kedua proyek yang mampu menampung BBM sebanyak 500 ribu kiloliter ini ditargetkan tuntas pada semester I-2016.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan dalam kerjasama ini Pertamina baru akan membayar minyak atau BBM kepada pemasok, setelah BBM tersebut dijual kepada konsumen. Jadi pengadaannya tidak mengganggu kas Pertamina.

"Untuk storage (pembangunannya) tetap akan di-lead (pimpin) Pertamina. Namun kami juga diminta cari investor agar tidak bebani anggaran perusahaan" ujarnya.

Pertamina telah membicarakan hal ini dengan pihak swasta terkait rencana ini. Ada beberapa perusahaan yang menyatakan tertarik. Namun, baik Dwi maupun Wianda masih enggan mengungkapkan siapa saja perusahaan yang diajak bicara dan siapa yang telah menyatakan berminat.

Reporter: Manal Musytaqo