Margin Keuntungan Kontraktor Migas Mulai Menipis

KATADATA
Penulis:
Editor: Arsip
2/12/2014, 10.37 WIB

KATADATA ? Harga minyak yang anjlok hingga menembus level terendah US$ 64 per barel, membuat kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas mulai resah. Mereka memprediksi trend penurunan harga minyak akan berlangsung lama.

Direktur Utama Pertamina E&P Adriansyah mengatakan penurunan harga minyak saat ini terjadi bukan sekedar fluktuasi biasa. Hal ini terjadi karena kelebihan produks di Rusia dan Amerika. Produksi shale oil and gas Amerika Serikat, pada saat yang sama Rusia sedang menggenjot produksi minyaknya.

?Bakal agak lama (penurunannya) dan naiknya akan lambat,? ujar Adriansyah, seperti dikutip harian Kontan, Selasa (2/12).

Wakil Ketua Indonesian Petroleum Association (IPA) Sammy Hamzah mengatakan jika penurunan harga ini terjadi dalam jangka panjang, maka perusahaan migas akan menghentikan produksinya di lapangan yang tidak ekonomis.

Dia menyebut penurunan harga ini akan berdampak pada turunnya nilai aset di lapangan migas. ?Ini bisa menjadi kesempatan bagi perusahaan migas berkekuatan modal besar, untuk mengambil-alih aset-aset migas dari perusahaan yang lebih kecil,? ujarnya.

Reporter: Redaksi