Susul Belva, CEO Amartha Andi Taufan Mundur dari Posisi Stafsus Jokowi

Amartha
Pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Amartha Andi Taufan Garuda Putra
Penulis: Dimas Jarot Bayu
24/4/2020, 11.40 WIB

Andi mengaku akan berusaha maksimal mungkin untuk menjadi lebih baik. Dia juga berharap dapat terus berjuang dan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara dalam kapasitas apapun kelak.

"Dengan niat tulus dan usaha yang keras, saya yakin kita bisa menuju Indonesia yang lebih sejahtera," kata Andi. (Baca: Hindari Polemik Ruangguru, Adamas Belva Mundur dari Staf Khusus Jokowi)

Sebelum Andi, CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Devara lebih dulu menyampaikan pengunduran dirinya dari jabatan Staf Khusus Presiden. Belva mengatakan, keputusannya ini diambil karena tak ingin polemik berkepanjangan atas penunjukkan Ruangguru sebagai mitra Kartu Prakerja. 

Sebab, hal itu dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Jokowi dan jajaran pemerintah dalam menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19. "Saya berterima kasih kepada Bapak Presiden Jokowi yang telah memahami dan menerima pengunduran diri saya," kata Belva.

Polemik terkait konflik kepentingan Staf Khusus Presiden bermula, ketika surat yang dibuat Andi Taufan untuk Camat beredar di media sosial. Surat dengan kop Sekretariat Kabinet ini berisi komitmen Amartha menjalankan program Relawan Desa Lawan Covid-19.

Walaupun Andi meminta maaf, beberapa pihak meminta Jokowi memecat staf khusus yang dikhawatirkan konflik kepentingan. Ruangguru pun ikut terseret, karena menjadi mitra program Kartu Prakerja.

(Baca: Soal Surat Konflik Kepentingan & Amartha, Jokowi Diminta Pecat Stafsus)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu