Gelar Salat Idul Fitri, Gugus Tugas Covid-19 Tekankan Normal Baru

Dokumentasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
Kepala Gugus Tugas Covid-19 Doni Monardo bersama sejumlah staf mengikuti salat Idul Fitri 1441 H.
Penulis: Agung Jatmiko
24/5/2020, 09.48 WIB

Dalam khotbahnya, ia menekankan kehidupan Normal Baru, dengan membudayakan protokol kesehatan yang nantinya bergulir menjadi Gerakan Budaya Baru di kalangan ummat Islam dan masyarakat Indonesia.

Gerakan Budaya Baru ini ia katakan, akan bermuara pada lahirnya peradaban yang tinggi dimana masyarakat sudah hidup pada tatanan yang melekat pada kehidupan sehat dan merekonstruksi masa depannya secara sistemik dan berkelanjutan.

Tak lupa, ia menyebut jargon “4 Sehat 5 Sempurna Baru” versi masa kini. Pola hidup sehat baru ini diharapkan akan menjadi tradisi yang melekat di kehidupan pasca pandemi nanti.

Pola hidup sehat baru yang disebut oleh Najamudin antara lain senantiasa menggunakan masker, menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan. Kemudian, melakukan olah raga secara teratur, dan menjalankan pola istirahat yang cukup. Terakhir, ia menekankan makan makanan bergizi, halal, dan baik.

Jalannya salat Idul Fitri sendiri tak lebih dari satu jam. Usai salat, ada yang melanjutkan sarapan dengan hidangan ketupat dan coto Makassar dan aneka menu lebaran lainnya.

Menu yang sama pula yang sebelumnya disantap para pemukim Graha BNPB sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri.

(Baca: Masjid Istiqlal Tak Gelar Salat Idul Fitri Cegah Penularan Corona)

Halaman: