Meski Pandemi Corona, Progres Kilang Balikpapan Pertamina Capai 16,32%

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, kilang Pertamina di Balikpapan, Kalimantan Timur (22/7/2019). Pertamina tetap melanjutkan proyek RDMP Balikpapan meski pandemi corona.
28/5/2020, 07.53 WIB

Pertamina terus melanjutkan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan di tengah pandemi corona. Kemajuan pengembangan kilang tersebut telah mencapai 16,32%.

Vice President Corporate Communicaton Pertamina Fajriyah Usman menyatakan pengembangan kilang Balikpapan per 17 Mei 2020 meliputi empat pekerjaan engineering (6,05%), procurement (5,85%), construction (4,38%) dan commisioning (0,03%). Kemajuan pembangunan kilang Balikpapan terus naik dibandingkan capaian pada triwulan pertama tahun ini sebesar 15,02%. 

Menurut dia, konstruksi RDMP Balikpapan masih sesuai target perusahaan. Meskipun pengerjannya harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Megaproyek RDMP dan GRR merupakan proyek strategis nasional yang telah ditetapkan untuk terus dijalankan di tengah pandemi Covid-19 serta fluktuasi harga minyak mentah dan kurs
rupiah terhadap dollar. Proyek ini penting untuk memastikan ketahanan dan kemandirian energi nasional,” ujar Fajriyah dalam siaran pers pada Rabu (27/5).

(Baca: Pertamina Akan Lanjutkan Proyek Kilang Cilacap Tanpa Saudi Aramco)

(Baca: Pertamina Dinilai Akan Sulit Kembangkan Kilang Cilacap Tanpa Aramco)

Menurut Fajriyah, RDMP Balikpapan akan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari dengan kualitas produk BBM setara Euro V. Proyek RDMP Balikpapan juga disinergikan dengan pembangunan New Crude Lawe-Lawe Tankage Facility dengan kapasitas penyimpanan sebesar 2 juta barel.

Untuk mengerjakan proyek tersebut, Pertamina memperkerjakan sekitar 5.000 tenaga kerja yang mayoritas berasal dari pekerja lokal. Oleh karena itu, perusahaan menyiapkan perlindungan Covid-19 sejalan dengan kebijakan new normal.

Hal itu untuk melindungi pekerja, pelanggan, pemasok serta mitra bisnis dari penyebaran virus corona. Penerapan Protokol tersebut antara lain dengan mewajibkan penggunaan masker, sarung tangan, jaga jarak (social distancing), dan penyemprotan disinfektan pada seluruh area operasi.

“Dengan dukungan seluruh stakeholder, Pertamina akan menuntaskan megaproyek RDMP dan GRR sesuai target. Harapannya, kita sudah mandiri dengan tidak lagi mengimpor BBM pada 2026,” ujar dia.

(Baca: Impor Minyak saat Harga Jatuh Terganjal Kapasitas Tangki Dalam Negeri)