Pertamina Gas (Pertagas) menjalin kerja sama dengan PT Krakatau Steel Tbk dalam proyek pipa minyak Blok Rokan. Melalui kerja sama itu, Krakatau Steel akan menyuplai material baja ke proyek tersebut.
Penandatanganan kerja sama dilaksanakan oleh Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim dan Direktur Utama Pertagas Wiko Migantoro di kantor Pertagas pada Selasa (16/6). Penandatanganan kontrak tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.
Adapun, material pipa yang akan digunakan berupa produk baja Hot Rolled Coil (HRC). Material HRC itu selanjutnya akan diproses alias tooling oleh Pertagas ke pabrikan pipa sebelum dipakai dalam pembangunan pipa minyak Blok Rokan di Riau.
Wiko mengatakan skema kerjasama dengan Krakatau Steel merupakan inovasi baru yang dapat meningkatkan efisiensi pengadaan pipa. “Dengan membeli langsung material dari Krakatau Steel, kemudian tooling ke pabrikan pipa, bisa menghemat biaya hingga 16%,” ujar Wiko dalam siaran pers pada Selasa (16/6).
Lebih lanjut, Wiko menyebut, skema itu diharapkan berkontribusi terhadap upaya penyelesaian proyek pipa sepanjang 370 km secara tepat waktu. Proyek itu ditargetkan selesai pada semester kedua tahun depan.
(Baca: SKK Migas: Kesepakatan Pengeboran Blok Rokan oleh Chevron Tertunda WFH)
Selain itu, kata Wiko, kerjasama dengan Krakatau Steel merupakan bentuk komitmen afiliasi Pertamina bersama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dalam peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN). Apalagi, proyek pipa minyak Blok Rokan merupakan proyek strategis nasional dalam upaya mempertahankan produksi minyak ketika alih kelola dari Chevron Pacific Indonesia kepada Pertamina pada tahun depan.
“Utamanya sinergi BUMN dan anak usahanya dalam proyek-proyek strategis nasional,” ujar Wiko.
Di sisi lain, kerja sama pengadaan HRC untuk kebutuhan pipa Pertagas itu merupakan sebuah awal yang baik untuk meningkatkan penjualan produk baja saat pandemi corona. Silmy mengungkapkan apresiasinya kepada Pertagas yang telah mendorong penggunaan baja Krakatau Steel dalam pembangunan infrastruktur di dalam negeri.
Sejalan dengan hal tersebut, pihaknya berkomitmen untuk menjaga kualitas produk dan ketepatan waktu pengiriman baja HRC kepada Pertagas. Adapun, total kuantitas HRC yang akan disuplai ke Pertagas mencapai 53.600 metrik ton untuk skema pemipaan sepanjang lebih kurang 370 km.
“Kami akan memastikan ketepatan tenggang waktu (lead time) pengiriman selama empat hingga enam bulan agar proyek diselesaikan tepat waktu dan tepat mutu,” ujar Silmy.
Selain itu, Silmy menambahkan, proyek jalur pipa di blok Rokan ini juga diharapkan akan menggerakkan kembali industri hilir dan industri pengguna. Hal itu untuk mendorong pemulihan ekonomi dan sinergi antar BUMN.
(Baca: SKK Migas Tagih Chevron Lanjutkan Pengeboran Blok Rokan Tahun Ini)