Litbang Kompas: 87,8% Warga Tak Puas Kinerja Menteri Atasi Corona

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/Pool/wsj.
Presiden Joko Widod memimpin ratas penanganan dampak pandemi COVID-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7/2020). hasil survei Litbang Kompas menyebut 87,8% responden tak puas dengan cara kabinet menangani Covid-19.
13/7/2020, 13.09 WIB

 Hasil survei Litbang Kompas menyebut 87,8% responden tidak puas terhadap kinerja Menteri dalam menangani pandemi virus corona. Ketidakpuasan ini terutama terkait penyediaan sarana kesehatan tenaga medis, penyaluran bantuan sosial, serta stimulus ekonomi.

Jajak pendapat dilakukan Litbang Kompas kepada 587 responden di 23 provinsi sepanjang 7 sampai 11 Juli lalu. Tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95% dengan margin of error sebesar 4,04%.

“Beberapa tindakan dalam penanganan Covid-19 dinilai publik belum maksimal,” tulis keterangan Litbang Kompas, Senin (13/7).

(Baca: Kasus Naik, Jokowi Minta Gugus Tugas Kendalikan Covid di 8 Provinsi)

Dalam hal penyediaan sarana dan prasaranan pekerja medis, 71,1% masyarakat tak puas dengan langkah pemerintah. Sebanyak 22,2% menyatakan puas, dan sisanya menjawab tidak tahu.

Terkait penyaluran bansos, sebanyak 75,1% responden mengaku tidak puas. Sedangkan 20,9% yang menyatakan dirinya puas dengan pembagian bantuan. Adapun 4% mengatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Selain itu 68,5% responden juga menyatakan ketidakpuasannya terhadap stimulus kepada pengusaha serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hanya 21,8% menyampaikan kepuasannya, serta 9,7% menyatakan tidak tahu.

“Tingginya ketidakpuasan publik di berbagai bidang disebabkan minimnya dampak langsung yang dirasakan masyarakat,” demikian penjelasan Litbang kompas.

Dalam survei tersebut ekonomi dan kesehatan menjadi isu yang banyak jadi sorotan. Sebanyak tujuh dari 10 responden dalam jajak pendapat mengatakan tidak puas dengan kinerja Menteri bidang ekonomi.

“Intensifikasi program dibutuhkan agar menyasar masyarakat secara lebih luas,” tulis Litbang Kompas.

(Baca: Jokowi Kembali Tegur Menteri agar Kerja Keras dan Cepat saat Krisis)