Lompati Tahapan Uji Klinis, Ahli Ragukan Keamanan Vaksin Corona Rusia

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.
Ilustrasi vaksin. Peneliti (14/8) anggap vaksin bikinan Rusia berisiko bagi kesehatan karena melompati tahapan penelitian.
14/8/2020, 18.39 WIB

"Tidak mungkin kita tidak melalui clinical trial fase dua dan tiga, langsung bisa registrasi vaksin," ujarnya.

Sementara itu, Konsultan Independen Genetika Molekular Ahmad Rusdan Handoyo mempertanyakan keterbukaan informasi mengenai pengembangan vaksin negara tersebut. Dia juga heran karena sejak uji coba fase satu, Negeri Beruang Merah belum memaparkan hasil riset tersebut kepada publik. 

"Kalau misalnya kita gunakan vaksin Rusia di indonesia itu namanya konspirasi karena mereka tidak terbuka bagaimana menunjukkan data-data itu," kata dia.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim negaranya adalah yang paling pertama mendapatkan vaksin virus corona di dunia. Bahkan dia menyatakan putrinya telah diinjeksi serum antivirus terbaru itu dan berdampak positif.

"Ini bekerja cukup efektif, membentuk kekebalan yang kuat dan saya ulangi, ia telah melewati semua pemeriksaan yang diperlukan," kata Putin beberapa hari lalu.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto