Satuan Tugas atau Satgas Penanganan Covid-19 menyebut perkembangan kasus positif virus corona di 10 provinsi prioritas cukup baik. Secara umum, persentase kasus sembuh meningkat dan kasus aktif serta meninggal turun.
Meski begitu, kasus aktif Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng) dan Papua justru naik. Sedangkan kasus sembuh di kedua provinsi tersebut cenderung turun.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan peningkatan kasus aktif di Jateng terjadi dalam dua pekan terakhir. Pada 27 September 2020, persentase kasus aktif di provinsi tersebut mencapai 22,49 persen.
Kemudian, kasus aktif naik pada 4 Oktober 2020 menjadi 23,17 persen. Lalu, kembali meningkat pada 11 Oktober 2020 menjadi 23,4 persen.
Menurut Wiku, kasus Covid-19 di Jateng meningkat karena pemeriksaan Covid-19 yang cukup masif. Sehingga jumlah orang yang terkonfirmasi terus bertambah dalam dua pekan terakhir.
Di sisi lain, kasus kesembuhan di Jateng justru turun. Pada 27 September 2020 berada di posisi 71,09 persen, kemudian turun menjadi 70,75 persen pada 4 Oktober 2020. Selanjutnya, angka kesembuhan di Jateng kembali turun pada 11 Oktober 2020 menjadi 70,35 persen.
"Meskipun angka penurunannya kecil, namun kesembuhan harus tetap dijaga untuk selalu meningkat," ujar Wiku dalam konferensi pers secara daring pada Kamis (15/10).
Dengan kondisi tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 pun meminta Pemerintah Provinsi Jateng meningkatkan layanan kesehatan dan penanganan pasien Covid-19. Terutama untuk gejala sedang, berat, dan kelompok rentan. Sehingga angka kesembuhan bisa meningkat dan angka kasus aktif turun.
Sedangkan kasus aktif di Papua naik cukup signifikan. Pada 29 September 2020, jumlah kasus aktif Covid-19 di provinsi itu mencapai 35,7 persen.
Kemudian, naik menjadi 39,42 persen pada 4 Oktober 2020 dan naik kembali seminggu kemudian menjadi 43,44 persen. Padahal pada evaluasi dua pekan sebelumnya, Papua sudah mengalami peningkatan kasus aktif yang cukup tinggi.
"Itu artinya kasus aktif di Papua meningkat persentasenya dalam empat minggu berturut-turut," ujar Wiku.
Di sisi lain, persentase kesembuhan pasien Covid-19 di Papua tak cukup baik. Pada 29 September 2020, kasus sembuh di Papua 62,8 persen.
Sepekan kemudian, jumlahnya turun menjadi 59,06 persen. Kasus sembuh di Papua pun terus turun ke level 55,21 persen pada 11 Oktober 2020.
Wiku mengatakan peningkatan kasus aktif dan penurunan kesembuhan di Papua terjadi karena adanya transmisi lokal. Selain itu, penambahan kasus aktif terjadi karena penelurusan, pemeriksaaan, dan perawatan pasien Covid-19 yang tak maksimal.
Sehingga banyak warga yang datang dengan kondisi gejala berat. Dengan kondisi tersebut, upaya menyembuhkan pasien menjadi sulit.
Wiku pun menyarankan Pemerintah Provinsi Papua harus menggalakkan lagi program 3T, tracing, testing, dan treatment. "Kami juga meminta pemerintah daerah menegakkan protokol kesehatan dengan tegas. Sehingga warga disiplin menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan," katanya.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan