Satgas Covid-19 menyesalkan adanya kerumunan massa saat penyambutan Imam Besar FPI Rizieq Shihab pada Selasa (10/11). Peristiwa itu berpotensi meningkatkan kasus Covid-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan kerumunan massa yang tidak menjaga jarak meningkatkan risiko tertular virus corona. Terlebih lagi jika massa yang berkumpul tidak menggunakan masker.
Jika tertular Covid-19, lanjut Wiku, tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi keluarga dan anggota masyarakat sekitar. Oleh karena itu, dia berharap kejadian tersebut merupakan yang terakhir di Indonesia.
"Kita jangan egois, kita bisa membawa malapetaka di tengah pandemi jika kita berkerumum," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual pada Kamis (12/11).
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Satgas dibentuk untuk melaksanakan dan menegakkan disiplin protokol kesehatan. Namun, masyarakat juga perlu berperan aktif menjalankan protokol tersebut.
Oleh karena itu, Wiku mengingatkan masyarakat agar disiplin menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan. Selain itu, rajin berolahraga, makan makanan bergizi dan beribadah untuk menghilangkan stres. Hal tersebut terbukti menekan risiko tertular Covid-19.
Selain itu, dia mengingatkan agar masyarakat yang merasakan gejala Covid-19 segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Sehingga bisa mendapat perawatan dari tenaga kesehatan dan berpotensi untuk sembuh.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan