Tes Meningkat, Tambahan Positif Covid-19 di RI Cetak Rekor 5.534 Kasus

Adi Maulana Ibrahim |Katadata
Tenaga medis melakukan tes cepat (rapid test) COVID-19 terhadap warga di Gelanggang Olahraga Tebet, Jakarta, Senin (23/11/2020). Indonesia mencatatkan rekor baru dengan penambahan kasus harian sebanyak 5.534.
25/11/2020, 16.58 WIB

Indonesia kembali mencatatkan rekor baru Covid-19. Per 25 November 2020, penambahan kasus terinfeksi virus corona mencapai 5.534 orang.

Jumlah tersebut merupakan kasus harian tertinggi sejak awal pandemi di Tanah Air. Adapun total orang terinfeksi Covid-19 di Indonesia hingga Rabu (25/11) mencapai 511.836.

Penyumbang kasus tertinggi tetap berasal dari dua provinsi, yaitu Jakarta (1.273) dan Jawa Tengah (1.008). Peningkatan kasus yang signifikan sejalan dengan jumlah tes yang meningkat.

Per 25 November 2020, jumlah orang yang dites bertambah 43.720. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari sehari sebelumnya yang hanya 27.768.

Sedangkan spesimen yang diperiksa bertambah 45.330. Jumlah tersebut juga naik dari sehari sebelumnya sebesar 39.971.

Dengan tambahan tersebut, total orang yang dites di Indonesia hingga hari ini mencapai 3,65 juta dan spesimen sebanyak 5,46 juta. Sehingga tingkat positif di Tanah Air mencapai 12,66%.

Tingkat positif Indonesia jauh lebih tinggi dari standar WHO yang mencapai 5%. Namun, angkanya jauh lebih rendah dibandingkan sehari sebelumnya yang mencapai 15,1%.

Adapun standar WHO untuk jumlah tes mencapai 1 banding 1.000 penduduk per pekan. Jika jumlah penduduk Indonesia mencapai lebih dari 267 juta jiwa, pemerintah harus melaksanakan tes hingga 267.000 orang per minggu atau 40.000 per hari.

Jumlah tes harian bisa tercapai pada hari ini. Namun, jika dilihat per pekan, angka tes di Indonesia belum mencapai standar WHO.

Satgas Penanganan Covid-19 mencatat jumlah tes di Indonesia pada minggu ketiga November 2020 hanya sekitar 239.000 atau 88,6% dari target."Itu merupakan angka tertinggi yang pernah kita capai. Kita harus terus meningkatkan jumlah tes hingga mencapai target WHO," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa (24/11).

Menurut Wiku, jumlah tes mulai meningkat sejak awal awal Juni 2020 hingga minggu ketiga Oktober. Namun tren itu menurun pada dua pekan setelahnya, dan kembali meningkat pada minggu kedua November 2020.

Fluktuasi jumlah tes memang masih terjadi karena libur panjang, jumlah dan kapasitas laboratorium, jumlah tenaga kesehatan, ketersediaan reagen, kondisi geografis Indonesia. "Hal-hal ini tentunya menjadi evaluasi bersama khususnya bagi pemerintah daerah,"kata Wiku.

Selain itu, dia meminta bantuan pemerintah daerah dalam pelaksanaan tes. Terutama dalam menindak masyarakat yang menolak untuk mengikuti tes. Pasalnya, tes Covid-19 penting untuk melacak kasus baru dan menekan penyebaran virus. 

Angka Kematian juga Ikut Melonjak

Melonjaknya orang yang terinfeksi Covid-19 menyebabkan jumlah orang meninggal semakin besar. Sejak 22 November 2020, kasus meninggal terus berada di atas 100 orang.

Per 25 November 2020, tambahan kasus kematian mencapai 114. Dengan begitu, total orang meninggal akibat virus corona di Indonesia mencapai 16.225 atau 3,2% dari total terkonfirmasi.

Adapun kasus meninggal terbesar pada hari ini berasal dari jawa Timur sebanyak 34 orang dan disusul DKI jakarta dengan 17 orang. Sedangkan provinsi lain hanya mencatat angka kematian di bawah 10.

Untuk angka kesembuhan bertambah 4.494 dengan total mencapai 429.807. Kesembuhan tertinggi berasal dari Jakarta dengan 1.100 dan disusul Jawa Barat dengan 768.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan