Pandemi Covid-19 ternyata tak menyurutkan minat masyarakat untuk mengikuti Pemilihan kepala Daerah (Pilkada) 2020 tanggal 9 Desember mendatang. Survei Saiful Mujani Research and Consulting menemukan bahwa 64% responden ingin Pilkada diselenggarakan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Survei dilakukan lewat wawancara telepon terhadap 1.201 responden dari 270 daerah yang menggelar pilkada. Sedangkan survei yang dilakukan 18 sampai 21 November tersebut memiliki tingkat toleransi keselahan (margin of error) 2,9%.
“Yang menyatakan sebaiknya ditunda hanya 28%,” kata Direktur Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting Denny Irvani, Minggu (6/12) dikutip dari Antara.
Kekhawatiran akan penularan Covid-19 menjadi faktor utama mereka yang menginginkan Pilkada ditunda. Dari 28% responden yang berharap pesta demokrasi tersebut mundur, 38% beralasan khawatir terkena atau menularkan virus corona.
Survei tersebut juga menemukan responden yang mendukung Pilkada dengan protokol kesehatan ketat semakin bertambah. Dukungan paling tinggi berasal dari warga 40 tahun ke atas yakni 69%. “Paling rendah pada warga 21 tahun ke bawah yaitu 56%,” kata Denny.
Dukungan paling tinggi berasal dari responden Sumatera yakni 79%. Sedangkan hanya 42% warga Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang memberikan dukungan Pilkada dengan protokol ketat.
Secara umum, survei SMRC juga menemukan 83% responden di 270 daerah antusias mengikuti Pilkada 2020. Meski demikian, Denny tak yakin angka pemilih dalam hajatan politik tersebut sesuai dengan penjaringan persepsi masyarakat.
“Kalau berdasarkan pengalaman kami, pengakuan biasanya lebih tinggi disbanding kenyataannya,” kata Denny.
Sedangkan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta pihak yang akan bertugas di masing-masing TPS saat Pilkada pada 9 Desember 2020 terlebih dulu melaksanan tes kesehatan. Interaksi mereka juga sebaiknya dipantau agar dapat ditelusuri manakala terjadi penularan Covid-19.
“Testing dan tracing harus dilakukan mengantisipasi penularan Covid-19 saat Pilkada serentak nanti. Pastikan panitia sehat dan bebas Covid-19,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam tanya jawab virtual dengan media, belum lama ini.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk terus melaksanakan protokol 3M, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Cara tersebut ampuh mencegah penularan virus corona.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan