Presiden Joko Widodo mengumumkan enam menteri baru, di antaranya Sakti Wahyu Trenggono yang bakal menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) menggantikan Edhy Prabowo.
Trenggono sebelumnya menjabat sebagai wakil menteri pertahanan di bawah Prabowo Subianto. "Beliau sekarang ini memegang jabatan wakil menteri pertahanan. Dan akan kita berikan tanggung jawab untuk menjadi menteri kelautan dan perikanan," ujar Jokowi dalam konferensi pers debut perombakan kabinet di Istana Negara Jakarta, Selasa (22/12).
Sebelum menjabat wamen, Trenggono dikenal sebagai bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf. Sebelum bergabung dalam TKN, Trenggono pernah menjabat sebagi bendahara Partai Amanat Nasional (PAN) pada 2010. Sejak 2013, dia bergabung dengan tim sukses (timses) Jokowi-Kalla dengan peran membantu urusan logistik Pemilu 2014.
Setelah Jokowi-Kalla terpilih, Trenggono bergabung di Tim Transisi memimpin satuan tugas khusus bersama putra Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, yakni Prananda Prabowo.
Sebelum berkecimpung di dunia politik, pria kelahiran Semarang, 3 November 1962 itu menjadi profesional di bidang infrastruktur teknologi informasi. Lepas dari kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Industri, Trenggono bergabung di PT Astra International Tbk.
Dia meninggalkan Astra dengan jabatan terakhirnya adalah senior general manager. Pada 2000, Trenggono mendirikan PT Solusindo Kreasi Pratama (SKP) bersama kedua temannya, Abdul Satar dan Abdul Erwin. Pada awalnya, perusahaan tersebut menjual peralatan telekomunikasi. Namun, Trenggono melihat peluang bagi bisnis menara telekomunikasi seiring berkembangnya perusahaan-perusahaan telekomunikasi di tanah air.
Ia pun mengalihkan fokus bisnisnya ke penyediaan menara telekomunikasi dengan mendirikan PT Tower Bersama Infrastruktur. Strategi ini terbukti jitu. Saat ini Tower Bersama memiliki lebih dari 15 ribu menara telekomunikasi (laporan keuangan per 30 Juni 2019).
Di luar bisnis menara telekomunikasi, ia juga memiliki bisnis properti, media, dan e-commerce. Perkembangan teknologi internet tak luput dari perhatiannya. Pada 2015, Trenggono menggandeng perusahaan e-commerce kakap asal Tiongkok JD.com untuk mendirikan JD.id. Di perusahaan tersebut, ia menyetor modal awal sebesar US$ 200 juta atau sekitar Rp 2,7 triliun.
Ia juga tercatat sebagai komisaris di PT Merdeka Copper Gold Tbk, perusahaan tambang emas yang merupakan anak usaha PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Edward Soeryadjaya dan Garibaldi Thohir (Boy Thohir) adalah pemegang saham sekaligus komisaris di perusahaan tersebut.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 16 Januari 2020, Trenggono memiliki kekayaan sebesar Rp 1,94 triliun. Asetnya berupa tanah dan bangunan tersebar di Jakarta Selatan, Sragen, Boyolali, dan Bekasi. Nilai tanah dan bangunan tersebut sekitar Rp 54 miliar.
Trenggono mengoleksi berbagai kendaraan mewah senilai Rp 6 miliar seperti mobil Land Rover, Audi RS Sedan, Toyota Vellfire, Audi Q3 Jeep, Mercedes Benz dan Motor Honda Beat. Harta bergerak Trenggono lainnya sebesar Rp 6 miliar.
Harta terbesarnya berupa surat berharga senilai Rp 1,6 triliun. Adapun aset berupa kas dan setara kas sebesar Rp 141 miliar dan harta lainnya sebesar Rp 61 miliar.