Tidak Hanya Indonesia, Turki dan Brasil juga Gunakan Vaksin Sinovac

ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/foc.
Petugas medis mempersiapkan vaksin COVID-19 Sinovac dalam vaksinasi tahap pertama di Rumah Sakit Bali Mandara, Denpasar, Bali, Kamis (14/1/2021). Vaksinasi buatan sinovac dipesan oleh Indonesia, Brasil, dan Turki untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi.
15/1/2021, 14.00 WIB

Indonesia bukan satu-satunya negara yang menggunakan vaksin virus corona buatan Sinovac Biotech. Turki dan Brasil juga menggunakan vaksin dari perusahaan Tiongkok tersebut.

Minat terhadap vaksi Sinovac tidak turun meskipun banyak ilmuwan di negara Barat menyatakan perusahaan tersebut terlambat mempublikasikan data hasil uji klinik. Selain itu, hasil efikasi dalam uji klinik di tiga negara berbeda-beda.

Namun, Indonesia, Turki, dan Brasil tetap menggunakan vaksin tersebut. Indonesia memulai program vaksinasi pada Rabu (13/1). 

Presiden Indonesia Joko Widodo menjadi orang pertama yang mendapatkan suntikan vaksin Sinovac. “Vaksinasi penting untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 dan memberikan perlindungan kepada kita dan keselamatan bagi seluruh masyarakat Indonesia serta membantu mempercepat pemulihan ekonomi,” ujar Jokowi seperti dilansir dari Reuters pada Jumat (15/1).

Indonesia sudah memiliki 3 juta vaksin Sinovac dan berharap memiliki 30 juta dosis pada akhir Maret 2021. Sejauh ini, Indonesia memesan 122 juta dosis hingga 2022.

Langkah Indonesia disusul Turki yang memulai program vaksinasi pada Kamis (14/1). Negara tersebut memberikan vaksin kepada lebih dari 200 ribu orang dalam beberapa jam. Jumlah tersebut lebih besar dari orang yang memperoleh vaksin di Peranci dalam tiga pekan. 

Sejauh ini, Turki sudah memiliki stok 3 juta dosis vaksin Sinovac, dan Brazil memiliki 6 juta dosis. Brasil diperkirakan mulai menyuntik mereka minggu depan. 

Secara keseluruhan, vaksin Sinovac memang lebih diminati oleh negara-negara berkembang dengan penduduk sekitar ratusan juta orang. Alasannya, Sinovac dapat memenuhi kebutuhan vaksin dalam jumlah besar.

Selain pasokan yang mencukupi, negara-negara berkembang membeli vaksin Sinovac karena dianggap efektif mencegah Covid-19. Vaksin itu juga lebih mudah didistribusikan dalam skala besar karena hanya memerlukan ruang penyimpanan 2-8 derajat Celcius. 

Di sisi lain, AstraZeneca menjadi perusahaan farmasi yang bersaing langsung dengan Sinovac. Vaksin AstraZeneca yang dikembangkan oleh Universitas Oxford juga murah dan mudah didistribusikan.

Vaksin itu rencananya digunakan di India pada Sabtu (16/1). Perusahaan itu pun telah mengirimkan 5 juta  dosis ke India pada pekan ini sebagai persiapan vaksinasi. 

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan